REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN — Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo 'titip' kepada para budayawan dan pegiat kesenian di Jawa Tengah untuk aktif membangun budaya malu.
Karena budaya malu di masyarakat –saat ini— terus ditinggalkan. Akibatnya jamak terjadi persoalan besar masyarakat yang barakar dari hilangnya budaya tersebut.
Hal ini ditegaskan Ganjar Pranowo saat memberi pengarahan pada pembukaan rapat kerja daerah (rakerda) Dewan Kesenian Jawa Tengah (DKJT), di hall Umbul Sidomukti, bandungan, Kabupaten Semarang, Jumat (3/1).
Menurut gubernur, persolan korupsi yang masih marak banyak disebabkan mereka sudah tidak malu lagi untuk melakukan korupsi. "Orang sudah tak memiliki lagi budaya tabu untuk melakukannya," kata Ganjar.
Karena itu, mantan ketua Komisi II DPR RI ini berharap kalangan budayawan dan pegiat kesenian ikut mengembalikan kembali budaya yang telah ditinggalkan masyarakat ini.
Sebab kemerosotan akhlak hingga perilaku korupsi ini sebenarnya merupakan urusan budaya. Budaya luhur warisan bangsa telah lama ditinggalkan dan budaya baru lebih menguasai.
Pada kesempatan ini, Ganjar juga menyampaikan, akan menggagas dihidupkannya Wisma Perdamian (Wisper) untuk berbagai kegiatan budaya maupun kesenian.
Pemerintah Provinsi (pemprov) Jawa Tengah akan memfasilitasi insan budaya dan kesenian di Jawa Tengah untuk memanfaatkannya.
"Sepekan sekali lah misalnya, ada kumpul insan budaya. Pekan berikutnya ada geguritan atau macapatan, dan pekan berikutnya ada pameran foto atau karya lukisan dan seterusnya," kata Ganjar menjelaskan.
Hal ini sebagai bentuk keberpihakan Pemprov Jawa Tengah kepada pembangunan budaya dan upaya melestarikan jati diri dearah.
"Saya juga berjanji untuk menambah alokasi anggaran untuk program- program DKJT, meski tidak banyak," katanya menambahkan.
Terpisah Ketua Panitia Penyelenggara, Triyanto Triwikromo menanyampaikan, rakerda ini merupakan forum untuk menyusun program kerja DKJT tahun 2014- 2015.
Forum ini juga diarahkan sebagai wahana sinkronisasi antara program DKJT dengan program kerja dewan kesenian daerah.
"Program kerja ini menjadi keputusan strategis bagi upaya membangun dan memajukan kesenian Jawa Tengah," katanya menambahkan.