Rabu 01 Jan 2014 23:21 WIB

Warga Diimbau Tidak Terprovokasi Jelang Pemilu

Kapolda Papua Irjen Pol. M . Tito Karnavian bersama sejumlah Muspida melakukan tarian adat Papua kolosal yang membawa pesan damai dari timur Indonesia pada peringatan HUT Bhayangkara ke - 67 , di lapangan upacara kantor Gubernur Papua, Jayapura, Papua, Sen
Foto: ANTARA FOTO/Chanry Andrew Suripaty
Kapolda Papua Irjen Pol. M . Tito Karnavian bersama sejumlah Muspida melakukan tarian adat Papua kolosal yang membawa pesan damai dari timur Indonesia pada peringatan HUT Bhayangkara ke - 67 , di lapangan upacara kantor Gubernur Papua, Jayapura, Papua, Sen

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Kapolda Papua Irjen Pol M. Tito Karnavian mengimbau kepada warga masyarakat yang ada diwilayah tersebut untuk tidak cepat terprovokasi dalam bentuk apapun, mengingat pada tahun ini akan dilangsungkan pesta demokrasi pemilihan legislatif dan pemilihan presiden.

"Kami mengimbau kepada segenap warga masyarakat untuk tidak cepat terprovokasi dengan berbagai macam isu yang bisa memecah belah persatuan dan kerukunan jelang Pemilu," katanya di Jayapura, Papua, Rabu.

Pihaknya, kata Kapolda Papua, telah memprediksikan bahwa pada 2014 ini akan terjadi peningkatan angka kriminalitas, mulai dari aksi unjuk rasa, kekerasan dari kelompok kriminal bersenjata, bahaya narkoba, HIV/Aids dan minuman keras. "Semua ini sudah kami prediksikan, tentunya dengan harapan hal ini bisa dihindari, bisa dijauhui oleh warga masyarakat. Kami dari pihak kepolisian juga tetap berupaya untuk mendeteksi hal ini," katanya.

Terkait jumlah total angka kriminalitas sepanjang 2013, kata mantan Kadensus 88, mencapai 8.000 kasus lebih. Dan jika dibandingkan dengan tahun sebelummnya atau pada 2012 lalu angka kriminilitas itu masih mencapai 7.000 kasus.

"Itu semua kasus, mulai dari korupsi, narkoba, pelanggaran dilaut, pelanggaran warga asing, pencurian, kecelakaan lalu lintas dan lainnya," katanya.

Kapolda Tito juga menyampaikan guna menjaga dan menciptakan situasi Kamtibmas yang kondusif pihaknya akan menggandeng semua pihak untuk bekerjasama mulai dari para tokoh adat, agama, masyarakat dan perempuan. "Termasuk paguyuban, instansi vertikal lainnya terutama KPU, Bawaslu atau penyelenggara Pemilu guna menghindar dari konflik kepentingan," katanya.

"Perpolisian masyarakat juga akan digalakkan untuk menjaga Kamtibmas selain antisipasi lainnya yang kami siapkan," tambahnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement