REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan atau Aher menuturkan hasil dari Pemilihan Raya (Pemira) yang dilaksanakan oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk memilih bakal calon presiden/wakil presiden RI 2014, tidak berlaku urutan.
"Artinya posisi 1,2,3,4,5 itu (hasil Pemira) tidak berlaku urutan sebab, katannya tapi kalau bagi partai dan kemaslahatan Indonesia mana saja yang bisa didorong kedepan di antara lima itu," kata Ahmad Heryawan, di Bandung, Rabu.
Terlepas dari hasil Pemira PKS yang menempatkan dirinya di posisi ketiga dengan raihan suara sebesar 46.014 suara atau 16,69 persen, Heryawan tetap menerima dan mendukung hasil tersebut."Tanggapannya tentu pasti mendorong ada beberapa orang untuk dibakalcapreskan, akan didorong," kata Aher.
Ia mengaku dilalui beberapa gelaran politik di tahun 2013 seperti Pemira PKS dan Pilgub Jabar merupakan sebuah hal yang cukup menegangkan."Ya, terus terang sedikit tegang, lebih tegang malah dari tahun 2008, karena mempertahankan. Keliatannya itu wajar juga, tapi meskipun di tahun 2013 itu cikup tegang masih bisa diatasi," ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Lembaga Penyiapan dan Penokohan Kader (LPPK) PKS Taufik Ridho di Kantor PKS, Jakarta menuturkan anggota Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid unggul dalam perolehan suara Pemilihan Umum Raya yang diadakan partai itu pada 29-30 November 2013 dengan 50.567 suara.
"Dari 22 nama yang ada dalam Pemira menghasilkan lima besar. Hidayat Nur Wahid memperoleh 50.0567 suara (18,34 persen), Anis Matta 48.152 suara (17,46 persen)," kata dia.
Taufik menjelaskan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan memperoleh 46.014 suara (16,69 persen), Tifatul Sembiring dengan 31.714 suara (11,50 persen), dan Nur Mahmudi Ismail dengan 20.249 suara (7,41 persen).