REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Kelompok teroris yang digerebek Densus 88 Mabes Polri di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (31/12) malam, kerap berkumpul pada malam hari.
"Kalau malam sering kumpul dan ngobrol hingga larut malam. Ada sekitar enam orang di dalam kontrakan itu," kata Guntur, warga sekitar yang tinggal dekat dengan lokasi penggerebekan di Kampung Sawah, Ciputat, Rabu.
Ia mengatakan, kelompok teroris tersebut menempati kontrakan sejak beberapa bulan lalu. Namun demikian, kelompok teroris itu tidak pernah bergaul dengan warga sekitar.
Guntur menuturkan, kontrakan dengan kapasitas dua kamar tersebut, diisi enam orang. Penghuni kontrakan tersebut pun memiliki pekerjaan yang berbeda seperti penjual makanan hingga kuli bangunan.
Oleh karena itu, warga tidak menaruh curiga meskipun tidak pernah bergaul dengan warga sekitar secara dekat, hanya tegur sapa saja. Dirinya pun tidak mengetahui nama penghuni rumah sebab selalu kumpul saat malam hari saja.
"Tidak ada yang kenal namanya," ujarnya.
Anggota Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri melakukan penggerebekan sebuah kontrakan milik Rahmat di Jalan KH Dewantoro Gang H Hasan RT 04/07 Kampung Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan, yang menjadi tempat persembunyian kawanan teroris. Kelompok teroris tersebut terlibat serangkaian penembakan anggota kepolisian di Tangerang Selatan pada beberapa waktu lalu.
Selain itu, kelompok teroris tersebut diduga terlibat aksi perampokan untuk biaya teror pada sejumlah tempat.