REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ahmad Heryawan menyatakan dukungannya terhadap hasil pemilihan raya (Pemira) PKS. Aher akan mendorong semua calon yang akan dijadikan calon presiden oleh PKS.
"Akan didorong. Artinya posisi 1,2,3,4,5 itu tidak berlaku urutan. Kalau bagi partai dan kemaslahatan Indonesia, mana saja yang bisa di dorong ke depan di antara lima itu,'' ujar Heryawan kepada wartawan, Selasa (31/12) malam.
Saat ditanya tentang kemungkinan koalisi dengan Jokowi, sampai saat ini belum ada komunikasi. Itu baru ramalan atau prediksi para tokoh dan pengamat.
"Saya kira apa pun kedepannya bisa terjadi," katanya.
Ia pun membantah kehadiran Jokowi ke Jawa Barat beberapa waktu belakangan ini adalah untuk menemuinya. Aher mengatakan Jokowi hadir atas undangan Universitas Padjajaran untuk menjadi pembicara.
"Komunikasi dalam artian pemerintahan ada, namun komunikasi dalam arti Capres belum,'' katanya.
Sebelumnya Pemira Internal yang digelar PKS menempatkan Hidayat Nur Wahid di posisi pertama. Di bawah Hidayat, ada nama Anis Matta kemudian disusul Ahmad Heryawan, Tifatul Sembiring, Nur Mahmudi Ismail, Irwan Prayitno, Salim Segaf Al Jufrie, Fahri Hamzah, Mahfudz Siddik dan Gatot Pujo Nugroho.
Heryawan mengakui 2014 adalah tahun politik. Namun begitu fokus utamanya saat ini ialah tetap sebagai Gubernur Jawa Barat. Kalau kemudian pada saat yang bersamaan ada perkembangan yang mengharuskan Ia terjun ke tingkat nasional, maka akan mengalir saja.
"Tapi, tidak kemudian saya menghabiskan energi untuk itu. Kita berjalan biasa saja kemudian energinya terbangun sembari saya fokus sebagai Gubernur Jabar," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika