REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menekankan tidak ingin ada lagi laporan tentang adanya para pekerja yang tidak terlindungi hingga penolakan rumah sakit terhadap masyarakat miskin.
Sebab, pemerintah sudah menjamin masyarakat miskin, sangat miskin, dan rentan miskin untuk bisa berobat karena adanya BPJS Kesehatan.
“Saya tidak mau mendengar adanya laporan bahwa rakyat kurang mampu ditolak oleh rumah sakit dan tidak bisa berobat karena alasan biaya,” katanya saat meresmikan BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan serta Peluncuran Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Istana Bogor, Selasa (31/12).
Ia mengatakan adanya BPJS Kesehatan tak lain untuk memberikan perlindungan kesehatan kepada rakyat miskin. Mereka dapat berobat dan dirawat secara gratis di puskesmas dan rumah sakit.
“Sekali lagi saya tekankan, rakyat miskin gratis berobat dan dijamin oleh BPJS,” katanya.
Ia mengatakan BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan serta Sistem Jaminan Sosial Nasional yang diresmikan merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk menjamin seluruh rakyat Indonesia dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya secara layak.
“Saya seringkali mendengar keinginan dan harapan rakyat agar mereka mendapat perlindungan atas resiko ekonomi, baik karena sakit, kecelakaan kerja, memasuki hari tua, dan pensiun. Melalui Sistem Jaminan Sosial Nasional inilah, insya Allah keinginan dan harapan rakyat dapat kita penuhi,” katanya.
Menurutnya, salah satu tujuan utama adanya BPJS Kesehatan tak lain ingin memenuhi hak hidup sehat bagi seluruh penduduk. Dengan perluasan pelayanan kesehatan, pemerintah berharap tidak ada lagi kekhawatiran dan rasa was-was bagi masyarakat yang tidak mampu dan para pekerja untuk mendapatkan jaminan kesehatannya.