REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Kondisi jalan lintas tengah (jalinteng) yang menghubungkan Provinsi Lampung dan Sumatera Selatan (Sumsel) rusak berat saat ini. Arus lalu lintas terhambat karena lubang-lubang besar menganga di badan jalan.
Para sopir bus dan pribadi mengeluhkan kepada pemerintah tidak adanya upaya perbaikan hingga akhir tahun 2013. Jalan-jalan berlumbang sedalam 10 hingga 25 cm dibiarkan menganga di badan jalan. Bila hujan mengguyur, genangan air membuat khawatir pengguna jalan berkendaraan melintas.
Abi Dira, warga Martapura, Sumsel, mengatakan kerusakan jalan sudah terlihat mulai dari perbatasan Lampung-Sumsel hingga Kabupaten Lampung Utara.
"Pokoknya, dari Martapura sampai Bukit Kemuning, jalan rusak dan berlubang," kata Abi Dira saat melintas di jalinteng dengan mobil pribadi tujuan kota Metro, Selasa (30/12).
Biasanya, kata bapak empat anak ini, jarak tempuh Martapura-Bukit Kemuning (Lampung Utara) hanya dua jam setengah. Tapi, sekarang bisa empat jam. "Jalan rusak jadi mobilnya jalan merayap," ungkapnya.
Supriadi, sopir bus Baturaja (Sumsel)-Rajabasa (Lampung), mengatakan kerusakan jalan dipicu masih beroperasinya truk pengangkut batu bara dari Sumsel ke Lampung.
"Truk-truk batubara ini banyak sekali lewat, berkonvoi,'' katanya. ''Jelas jalan ini jadi rusak."
Dinas Perhubungan Lampung bekerja sama dengan Dinas Perhubungan Kabupaten Waykanan melakukan razia truk-truk tersebut pada beberapa waktu lalu. Hasilnya, sekitar puluhan truk berhasil dikandangkan, namun sekarang aktivitas truk batubara lebih muatan tersebut masih beroperasi lagi.