REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Pro Jokowi (Projo) menyatakan optimistis pada akhirnya Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan akan memutuskan untuk mengusung Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon presiden pada Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014.
"Saya yakin DPP PDI Perjuangan berisi kader-kader partai yang cerdas dan bijak dalam memahami aspirasi rakyat," kata Sekretaris Koordinator Nasional PDI Perjuangan Pro Jokowi Budi Arie Setiadi di Jakarta, Senin.
Ia mengatakan bahwa aspirasi rakyat menghendaki Jokowi yang saat ini menjabat Gubernur DKI Jakarta tampil sebagai calon presiden dari PDI Perjuangan.
"Kami yakin PDI Perjuangan adalah alat perjuangan politik rakyat," kata mantan Kepala Bidang Litbang DPD PDIP DKI Jakarta ini.
Terkait dengan pernyataan Ketua DPP PDI Perjuangan Bambang Wuryanto yang menyatakan bahwa PDI Perjuangan Pro Jokowi (Projo) bukan organisasi resmi yang menjadi bagian dari partai banteng moncong putih, Budi mengatakan bahwa PDI Perjuangan Projo adalah wadah yang dibentuk oleh kader untuk menampung aspirasi rakyat yang menginginkan Jokowi sebagai presiden.
"Kami adalah kader dan simpatisan partai yang berjuang mewujudkan aspirasi rakyat kepada PDI Perjuangan," kata Budi.
Ia juga menegaskan bahwa kehadiran PDI Perjuangan Projo bukan untuk memecah belah hubungan Jokowi dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
"Hubungan Bu Mega dan Jokowi sangat baik. Justru, kami menyinyalir adanya upaya sistematis yang berusaha menjauhkan PDI Perjuangan dengan rakyat," katanya.
Sebagai kader PDI Perjuangan di DKI Jakarta, Budi yakin langkahnya bersama sejumlah kader lain tak akan mendapatkan sanksi dari PDI Perjuangan.
PDI Perjuangan Projo dideklarasikan oleh kader dan simpatisan PDI Perjuangan pada tanggal 21 Desember 2013 untuk mendukung Jokowi maju sebagai calon presiden.
Penggerak PDI Perjuangan Projo didominasi oleh para kader dan aktivis yang pernah menjadi penggerak Posko Gotong Royong Pro Mega pada tahun 1998.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
