REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabar baik bagi para calon jamaah haji dan umroh di Indonesia. Dalam waktu dekat PT Bio Farma merencanakan pembuatan vaksin meningitis yang dibutuhkan para calon jamaah haji.
Kepala Bagian Public Relations PT Bio Farma, Nurlaela, membenarkan ihwal rencana pihaknya memproduksi vaksin yang dibutuhkan para calon jamaah haji tersebut. Hanya saja, katanya, tentu saja proses pembuatannya akan memakan waktu. " Insya Allah, kita usahakan bisa cepat (produksi vaksin maningitis-red)," ujar Nurlaela kepada ROL, Senin (30/12).
Dikatakannya, Bio Farma selaku produsen vaksin tentu berkomitmen tinggi untuk memenuhi kebutuhan vaksi bagi masyarakat Indonesia. " Terpenting, semua proses pembuatannya dilakukan dengan mengacu pada aspek kehalalan," tegasnya.
Disebutkan, mulai tahun 2014 mendatang, pihaknya akan memproduksi vaksi pentalen yang dikhususkan bagi bayi di seluruh Indoensia. Produksi yang akan dibuat oleh salah satu BUMN ini sebanyak 5 juta vaksin sesuai dengan angka kelahiran bayi di Indonesia. Tahap awal, Vaksin tersebut akan didistribusikan ke empat provinsi di antaranya, Jawa Barat dan Yogyakarta.
Vaksin pentavalen merupakan pengembangan dari vaksin Tetravalen (DPT-HB) dengan menambahkan vaksin Haemophilus influenzae type b (Hib) yang diberikan dalam satu suntikan. Kelima antigen diberikan dalam satu suntikan sehingga menjadi lebih efisien.
Vaksin buatan PT Bio Farma (Persero) itu telah mendapatkan izin edar Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan juga akan diekspor ke beberapa negara lain khususnya negara-negara Islam di dunia. Dengan digunakannya vaksin pentavalen (DPT-HB-Hib) bersama vaksin campak, polio dan BCG, maka program imunisasi yang semula untuk pencegahan tujuh penyakit menular (difteri, pertusis, tetanus, hepatitis B, tuberculosis pada bayi, polio dan campak) bertambah menjadi delapan penyakit menular melalui penambahan antigen Hib untuk mencegah pneumonia dan meningitis pada anak.