Senin 30 Dec 2013 06:57 WIB

Banjir dan Longsor 'Serang' Sumbar

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: A.Syalaby Ichsan
Rumah warga yang jadi korban tanah longsor (ilustrasi).
Foto: Antara/Arif Pribadi
Rumah warga yang jadi korban tanah longsor (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,   JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, hujan deras yang terjadi sejak Sabtu (28/12) hingga Ahad pagi (29/12) di Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) telah menyebabkan enam kabupaten atau kota di Sumbar mengalami banjir dan longsor.  

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, banjir menggenang di Jalan Bypass, Kota Padang, Sumbar. Kemudian pohon tumbang di daerah Gunung Pangilun. 

Sementara itu di Kabupaten Tanah Datar, Sumbar terjadi Longsor dan pohon tumbang pukul 03.30 WIB di Silaing Kariang Lembah Anai Kecamatan X Koto menyebabkan jalan di Lembah Anai antara Padang-Padang Panjang lumpuh total.

Namun dilakukan pembersihan telah dilakukan dan hingga pukul 08.20 WIB alur lalu lintas telah bisa dilalui kembali dengan lancar. Kabupaten ketiga di Sumbar yang terkena dampak banjir dan longsor yaitu Kabupaten Pesisir Selatan.

Di Kecamatan Tarusan, Nagari Jongah Duku satu rumah masyarakat hanyut, gapura jembatan roboh, dan jalan menuju Padang-Painan tergenang air sehingga tidak bisa dilalui. Kemudian sekitar 90 rumah terendam di Kecamatan Koto XI Tarusan Nagari Batu Hampa. Di Nagari Pulau Karam empat rumah terendam.

“Rumah milik 36 kepala keluarga (KK) di Kecamatan Ranah Pesisir Nagari Koto Langang Sungai Liku, Desa Pelangai Tanjuang terendam air yang mencapai mencapai 2 meter,” katanya melalui Blackberry Messanger yang diterima Republika, Ahad malam.

Kemudian akibat longsor di Kabupaten Agam, Sumbar membuat akses di jalan Malalak antara Sicincin-Bukittinggi terputus. Kemudian banjir yang terjadi di Kabupaten Solok Selatan, Sumbar merendam 200 rumah di Kecamatan Sungai Pagu dengan ketinggian air 30-80 sentimeter.

Sementara itu, di Kabupaten Solok terjadi banjir yang merendam sekitar 150 rumah di  Nagari Salayo, dan 25 rumah di Nagari Koto Baru. Selain itu, banjir juga merendam tiga Sekolah Dasar (SD), satu Sekolah Menengah Pertama (SMP), dua sekolah menengah atas (SMA), enam rumah ibadah, areal pertanian 23 hektare, dan satu jembatan dalam perbaikan.

Lebih lanjut Sutopo mengatakan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumbar mengirimkan bantuan untuk Kabupaten Pesisir Selatan berupa satu unit perahu aluminium untuk evakuasi dan makanan siap saji. “Daerah lain masih dapat ditangani oleh petugas setempat,” tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement