Ahad 29 Dec 2013 15:14 WIB

Sst, TNI Jajaki Beli Kapal Selam Rusia

Kapal selam (ilustrasi)
Foto: blogspot.com
Kapal selam (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko, menyatakan pihaknya sedang menjajaki kemungkinan penambahan armada kapal selam jenis Kilo Class asal Rusia demi memperkuat pertahanan perairan Indonesia.

"Saat ini masih dalam penjajakan dan sedang dikalkulasi.Jika kapal selam kilo class ini bisa kita datangkan maka tentu luar biasa. Kapal selam ini memiliki kemampuan dalam menembak sudal yang sangat jauh," jelasnya di Makassar, Minggu.

Kapal selam buatan Rusia ini kabarnya memiliki keunggulan pada teknologi peluru kendalinya. Kapal selam dengan nama Kiloklav ini mampu menembak hingga 300-400 km dari subsurface hingga surface. Selain kapal selam dari Rusia, TNI juga akan mendatangkan tiga kapal selam dari Korea Selatan. Kehadiran tiga kapal selam itu akan melengkapi kapal selam yang ada sebelumnya.

Saat ini Indonesia dikabarkan hanya memiliki dua kapal selam, salah satunya berasal dari Jerman dengan tipe 209 class. Sementara yang lainnya juga berasal dari Korea dengan tipe hampir serupa dengan 209 class. Kapal selam tersebut telah mengalami modify combat management system sehingga memiliki daya pukul yang lebih kuat.

Bukan itu saja, TNI juga masih menunggu kedatangan heli Apache dari Amerika. Heli jenis ini dikatakan hanya dimiliki beberpa negara termasuk Amerika dan Singapura. Selain itu adapula tank Leopard yang dinilai masih salah satu yang terbaik. Indonesia juga berencana mendatangkan peralatan penangkal serangan udara yang berasal dari Prancis dan Inggris.

Jenderal TNI Moeldoko juga memiliki keinginan tidak hanya mempunyai pesawat tempur sukhoi 30 namun jenis terbaru 35. Menurut dia, untuk beberapa peralatan tempur sebagian besar diantaranya diperkirakan sudah bisa di saksikan masyarakat pada acara di Surabaya, 5 Oktober 2014. Ini juga menjadi pesan bahwa Presiden telah melakukan langkah progresif terhadap sistem pertahanan Indonesia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement