Jumat 27 Dec 2013 21:29 WIB

Dirut: Kebun Binatang Surabaya Butuh Perbaikan

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: A.Syalaby Ichsan
Seekor bayi Orang Utan minum susu saat berada di kandang Tempat Perawatan Satwa Bermasalah, Kebun Binatang Surabaya (KBS), Selasa (24/4). KBS dilengkapi Tempat Perawatn Satwa Bermasalah, yaitu satwa yang mengalami berbagai masalah sejak lahir, diantaranya
Foto: Antara
Seekor bayi Orang Utan minum susu saat berada di kandang Tempat Perawatan Satwa Bermasalah, Kebun Binatang Surabaya (KBS), Selasa (24/4). KBS dilengkapi Tempat Perawatn Satwa Bermasalah, yaitu satwa yang mengalami berbagai masalah sejak lahir, diantaranya

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Direktur Utama Perusahaan Daerah (PD) Taman Satwa Kebun Binatang Surabaya (KBS), Jawa Timur (Jatim) Ratna Achjuningrum mengakui bahwa KBS memerlukan banyak perbaikan. 

Ratna mengakui kepengurusan KBS memang telah diambil alih Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya sejak 15 Juli 2013 lalu.  “Sehingga KBS memerlukan banyak perbaikan,” katanya melalui pesan singkat yang diterima RoL, Jumat (27/12) malam.

Namun julukan KBS sebagai kebun binatang terkejam di dunia dirasa pihaknya tidak tepat. Kedepannya, kata Ratna, pihaknya berharap KBS bisa jadi lebih baik dibandingkan sebelumnya. 

Sementara itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengaku bahwa Pemkot Surabaya telah melakukan upaya merawat KBS, termasuk satwa-satwanya yang jauh lebih baik dibandingkan sebelumnya. 

 ‘’Saya bersumpah atas nama Tuhan bahwa kami telah melakukan upaya yang lebih baik (untuk merawat KBS) dibandingkan sebelumnya,’’ katanya.

Sebelumnya, wartawan situs MailOnline, Richard Shears, menyebutan bahwa  KBS sebagai kebun binatang terkejam di dunia. Ini karena dia melihat sendiri bagaimana binatang-binatang di tempat ini terlantar dan tidak dirawat dengan benar.

Kemudian terlihat dari penampilan penghuni KBS yang kurus, murung, bahkan terluka. Shears mengaku prihatin karena sudah lebih dari 50 binatang yang tewas dalam tiga bulan terakhir.

Tidak hanya itu, ada seekor jerapah yang tewas dengan 20 kilogram kantung plastik dalam perutnya. Belum lagi harimau Sumatra menderita akibat mengalami pembusukan pencernaan.

Pemandangan lain yang tak kalah mengenaskan adalah seekor orangutan terlihat mengunyah bulpen yang dilemparkan seorang pengunjung.

Ironisnya, mantan petugas KBS Tony Sumampau kepada Shears menyatakan bahwa petugas KBS kebanyakan lebih sibuk mengurusi barang dagangannya di kebun binatang itu ketimbang merawat binatang-binatang di sana. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement