Jumat 27 Dec 2013 14:43 WIB

Kasus Bunuh Diri di Banyumas Tertinggi ketiga

Rep: Eko Widyatno/ Red: Joko Sadewo
 Tentara Amerika Serikat mengecek jasad rekannya yang menjadi korban bom bunuh diri di Maimanah, Faryab, Afghanistan, Rabu (4/4).
Foto: AP/Gul Buddin Elham
Tentara Amerika Serikat mengecek jasad rekannya yang menjadi korban bom bunuh diri di Maimanah, Faryab, Afghanistan, Rabu (4/4).

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Kasus bunuh diri di Kabupaten Banyumas, termasuk yang paling tinggi di Jawa Tengah. Kapolres Banyumas AKBP Dwiyono dalam evaluasi akhir tahun mengenai kondisi kamtimbas di wilayahnya, menyatakan kasus bunuh diri di Banyumas merupakan yang tertinggi ketiga di Provinsi Jawa Tengah.

''Yang tertinggi, dilaporkan terjadi di Grobogan. Nah yang ketiga itu Banyumas,'' jelasnya, Jumat (27/12).

Berdasarkan data yang ada di Polres Banyumas, kasus kejadian bunuh sepanjang tahun 2013 ini mencapai 20 kasus. Jumlah ini mengalami peningkatan dari tahun 2012 yang tercatat 17 kasus.

Dari informasi yang diperoleh anggotanya, latar belakang kasus bunuh diri ini bermacam-macam penyebabnya. Ada yang karena persoalan ekonomi, putus cinta, kesulitan dalam hal pendidikan di sekolah dan juga alasan karena penyakit yang tidak kunjung sembuh.  ''Jadi alasannya bermacam-macam, karena itu kasus bunuh diri ini juga dilakukan oleh warga dari berbagai golongan usia,'' jelasnya.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement