REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Korea Selatan melakukan kerja sama dalam upaya restorasi Sungai Ciliwung. Kerja sama itu bertujuan memulihkan kualitas Sungai Ciliwung agar lebih bersih dalam waktu lebih cepat.
Kerja sama tersebut ditandai dengan peletakan batu pertama proyek restorasi Sungai Ciliwung oleh Menteri Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya dan Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Kim Yeong Seon di pelataran Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (27/12).
"Sungai yang bersih merupakan aset bagi kita untuk dapat menjamin kesejahteraan yang lebih baik bagi masyarakat Indonesia," kata Menteri Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya.
Menteri Balthasar mengatakan hanya dengan kerja keras, komitmen dan kerja sama seluruh pihak, maka sungai akan menjadi lebih baik. Masjid Istiqlal dipilih sebagai temapat restorasi karena dekat dengan Gereja Katedral dan Istana Presiden, yang menjadi kunjungan para tamu negara dan wisatawan.
Restorasi sungai itu meliputi perbaikan sungai sepanjang 470 meter secara ekologis seperti pengerukan lumpur sebanyak 20.000 ton, pemasangan pintu air serta perbaikan bantaran sungai dengan menggunakan tanaman.
Langkah berikutnya yakni pembuatan instalasi pengolahan limbah dengan kapasitas IPAL 500 meter kubik per hari untuk memastikan limbah yang dibuang ke sungai sudah diolah dahulu.
Dalam kerja sama itu, Korea Selatan membagi pengalamannya, keahlian, dan teknologi. Proyek tersebut diharapkan bisa jadi proyek percontohan dan ditargetkan rampung pada Juni 2015.