Kamis 26 Dec 2013 06:08 WIB

Warga Surabaya Keluhkan Pembayaran PDAM 'Online'

PDAM
PDAM

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Warga Kota Surabaya mengeluhkan pembayaran tagihan air Perusahaan Daerah Air Minum secara "online" (dalam jaringan komputer/internet) yang dinilai kurang efektif.

Salah seorang warga Banyuurip Surabaya Yudi Krisnandi, Rabu, mengatakan dirinya harus rela menunggu lima jam untuk membayar tagihan PDAM selama sebulan setelah mendapatkan surat peringatan untuk pencabutan pipa karena belum membayar tagihan.

"Biasanya kan ada yang menagih ke rumah, sekarang sudah tak ada lagi, kita kan tidak tahu," ujarnya.

Menurut dia, ketika memperoleh surat peringatan para pelanggan berbondong-bondong ke kantor PDAM. Ribuan warga pun antre untuk membayar tagihan yang belum dilakukan setelah pemberlakukan sistem "online".

Namun demikian, lanjut dia, antrean panjang itu tak dilayani dengan baik oleh PDAM. "Yang antre ribuan orang, tapi yang melayani cuma tiga orang. Makanya ada yang sampai seharian menunggu tapi baru besok paginya dilayani," katanya.

Ia menambahkan PDAM seharusnya sudah memahami kalau ada tumpukan pelanggan yang membayar tagihan di kantor pusat, tapi pelayanan yang diberikan jauh dari kata memuaskan.

"Mereka itu kan dibayar mahal oleh kita, tapi yang terjadi malah pelayanan publiknya rendah," keluhnya.

Kondisi yang sama juga dialami oleh warga Darmo Permai, Saiful Hidayat. Ia menyesalkan keputusan direksi PDAM yang langsung memberlakukan secara tuntas sistem baru dalam pembayaran. Padahal, tak semua pelanggan bisa membayar dengan cara "online" di bank, swalayan maupun counter yang disediakan.

"Ini kan namanya menyusahkan pelanggan, harusnya PDAM lebih bijaksana dalam mengatur tata cara pembayaran. Kita semua ini kan kerja, kalau untuk bayar PDAM saja harus memakan waktu lima jam, kami kan tak kerja namanya," keluhnya.

Sekretaris Dewan Pelanggan PDAM Kota Surabaya Darmantoko mengatakan direksi PDAM harusnya memperhatikan keluhan para pelanggan.

Selama ini, direksi selalu saja mengejar target penambahan pelanggan baru, tapi pelanggan lama tak dilayani dengan baik.

"PDAM itu kan monopoli, jadi jangan hanya cari untung sendiri. Harusnya mereka memperhatikan keluhan pelanggan," katanya.

Humas PDAM Surya Sembada M. Iqbal mengatakan pihaknya menyediakan tujuh kasir untuk memenuhi para pelanggan yang membayar. Kalau pada pelaksanaan di lapangan hanya ada tiga kasir, pihaknya akan memeriksa itu kembali.

"Yang benar itu ada tujuh, nanti kami akan memastikannya di lapangan," ujar Iqbal.

Ia menambahkan, sistem baru yang diterapkan PDAM memang baru dilakukan. Semua itu diterapkan untuk memudahkan para pelanggan dalam membayar tagihan air. Bagi pelanggan yang sudah menunggak selama dua bulan, PDAM memang mengirimkan surat tentang pemutusan sementara air PDAM.

"Setelah surat itu dikirim, para pelanggan bisa datang ke kantor pusat yang ada di Jalan Prof Mustopo," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement