REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Jumlah pengungsi akibat erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, terus bertambah banyak dan hingga Rabu sudah mencapai 18.412 jiwa atau 5.752 kepala keluarga.
Ketua Media Center Penanganan Bencana Gunung Sinabung Posko Kabanjahe, Jhonson Taringan ketika dihubungi dari Medan, Rabu (25/12), mengatakan, pertambahan pengungsi tersebut, terus dipantau Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karo dan menempatkan warga ke lokasi yang aman.
Seluruh pengungsi erupsi Sinabung, menurut dia, ditempatkan di Posko Penampungan di Kabanjahe dan mereka diberikan makanan, diperhatikan kesehatanya, serta anak-anak tetap bersekolah.
"Jadi, seluruh siswa SD, SMP dan SMA yang menjadi korban erupsi Gunung Sinabung tidak ada yang menganggur (tidak bersekolah) dan mereka tetap belajar di sekolah yang terdekat dari lokasi penampungan," ucap Jhonson.
Dia menjelaskan, jumlah pengungsi Sinabung pada Senin (23/12) tercatat sebanyak 18.378 jiwa atau 5.681 kepala keluarga (KK).
Pada hari Minggu (22/12) jumlah pengungsi hanya 18.309 jiwa atau 5.669 KK, Sabtu (21/12) mencapai 18.166 jiwa atau 5.644 KK.
"Pertambahan jumlah pengungsi tersebut semakin banyak, akibat aktivitas Gunung Sinabung yang terus meningkat dan dapat membahayakan keselamatan warga," ujar Kabag Humas Pemkab Karo.