REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai politik masih banyak yang mempermasalahkan Daftar Pemilih Tetap (DPT). Salah satunya Partai Gerindra yang menyebut ada belasan juta, bahkan hingga 25 juta data pemilih bermasalah.
Deputi Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Masykurudin Hafidz menilai, partai seharusnya lebih merinci apabila menemukan data bermasalah.
Ia mengatakan, data itu harus detail seperti nama, daerah, dan jumlahnya. "Juga alasan bermasalahnya itu apa," katanya kepada Republika, Selasa (24/12).
Masykurudin mengatakan, partai bisa memperjelas alasan data bermasalah. Misalnya, pemilih belum terdaftar, data ganda, atau telah meninggal.
Menurut dia, hal itu penting untuk dapat membantu Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk memperbaiki data. "Gerindra tidak cukup hanya menganalisis masalah yang ada dan secara nasional saja," katanya.
Menurut Masykurudin, partai politik jangan hanya mengeluhkan jumlah. Perlu ada peran aktif lain dari partai dengan memberikan data yang jelas. "Harus memberikan aspek perbaikan terhadap data pemilih kita," ujarnya.