Selasa 24 Dec 2013 09:33 WIB

Ini Tiga Aspek Penting Sokong Pemerataan Pendidikan

Peserta Jalur Mandiri Perguruan Tinggi - ilustrasi
Peserta Jalur Mandiri Perguruan Tinggi - ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat, Anies Baswedan, menyebutkan sedikitnya ada tiga aspek penting untuk menyokong pemerataan pendidikan yang menjadi salah satu perhatian utamanya.

"Pertama, akses pendidikan, bahkan hingga tingkat perguruan tinggi harus bisa dijangkau oleh semua lapisan masyarakat," kata Anies dalam kesempatan berdialog dengan sedikitnya seratus pengunjung Taman Bungkul, Surabaya, Senin (23/12) malam.

Menurut Anies, salah satu upaya mendekatkan akses pendidikan adalah penyediaan beasiswa yang terbuka bagi seluruh lapisan masyarakat. Rektor Universitas Paramadina tersebut mengatakan, apabila universitas swasta saja bisa menyediakan beasiswa, maka universitas negeri lebih berkewajiban untuk memenuhi upaya itu guna meningkatkan akses pendidikan tersebut. "Swasta saja bisa melakukan itu, maka universitas negeri seharusnya juga bisa," katanya.

Ia bahkan menyampaikan kekhawatirannya terkait biaya pendidikan tingkat perguruan tinggi yang mahal menyebabkan regenerasi kelas menengah berlaku stagnan. "Boleh jadi kelas menengah di masa mendatang hanya muncul dari kelas menengah masa kini, padahal seharusnya perbaikan kualitas hidup berlangsung di semua tingkatan," katanya.

Aspek kedua adalah peningkatan alokasi pemodalan keperluan riset bagi tiap-tiap perguruan tinggi guna menunjang penerapan ilmu-ilmu yang diajarkan. "Ketiga, diperlukan adanya redistribusi pendidikan, khususnya dalam hal pembentukan institusi perguruan tinggi tidak hanya di Pulau Jawa," katanya.

Anies mengatakan bahwa saat ini terdapat sekitar 3.500 perguruan tinggi di seluruh Indonesia, akan tetapi 800 di antaranya berada di wilayah Pulau Jawa bagian Barat. Artinya 800 dari 3.500 institusi perguruan tinggi berada di Provinsi Jawa Barat, DKI Jakarta dan Banten. "Kalau terus seperti ini orang harus ke Jawa untuk sekolah. Itu tidak adil. Makanya harus ada redistribusi pendidikan," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement