Senin 23 Dec 2013 19:45 WIB

Harga Bumbu Dapur Ikut Loncat

Rep: C57/ Red: Yudha Manggala P Putra
Sembako di Pasar Tradisional (ilustrasi)
Foto: antara
Sembako di Pasar Tradisional (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,PALMERAH -- Jelang akhir tahun, sejumlah bumbu dapur pun mengalami kenaikan harga. Harga bumbu dapur seperti jahe, lengkuas dan jeruk nipis alami kenaikan sejak sebulan yang lalu.

Menurut Sardi (50 tahun), penjual bumbu dapur di Pasar Kebon Jati/ Blok G, Tanah Abang, Lantai 2, sejumlah bumbu dapur alami kenaikan secara bertahap sejak sebulan yang lalu.

"Harga jahe awalnya Rp 7.000 per kilogram, namun sejak lebih dari sebulan ini naik terus menjadi Rp 8.000, Rp 9.000, dan saat ini menjadi Rp 10.000 per kilogram," ujar Sardi yang ditemui pada Senin petang (23/12).

Menurutnya, harga jeruk nipis juga alami kenaikan sedikit sejak sebulan yang lalu. Dulu harganya Rp 6.000, sekarang jadi Rp 10 ribu per kilogram.

"Yang loncat tinggi itu lengkuas. Dulu harganya Rp 5.000, tapi sekarang jadi Rp 10 ribu sejak seminggu yang lalu. Bahkan di kampungnya harga lengkuas sempat mencapai Rp 12 ribu, meskipun sekrarang turun jadi Rp 10 ribu per. Kilogram," tutur Sardi sambil melayani pelanggan yang membeli dagangannya.

Menurutnya, sejak sebulan ini harga jeruk peras mengalami kenaikan di tingkat produsen grosir. Kalau dulu seharga Rp 13 ribu, sekarang Rp 14 ribu per peti. Satu peti berisi isi 13 Kilogram dengan isi 40 butir jeruk nipis.

"Harga lada dan ketumbar melonjak tinggi selama sebulan ini. Harga lada sebelumnya Rp 90 ribu, lalu naik ke 120 ribu, dan saat ini Rp 130 ribu selama sebulan ini," ujar Sardi sambil melayani pelanggannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement