Ahad 22 Dec 2013 19:44 WIB

Jokowi tak Laku Cawapres, PDIP Diminta Logis

Rep: Irfan Fitrat/ Red: Sammy Abdullah
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi)
Foto: Antara
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Melihat hasil survei belakangan, pakar psikologi politik Hamdi Muluk menilai, langkah logis PDIP adalah mengusung Jokowi sebagai capres. Sebab Jokowi dinilai tak akan laku bila hanya dimajukan jadi cawapres.

Karena dari hasil yang ada, Jokowi menungguli capres lainnya. Ia mengatakan, Megawati sebagai Ketua Umum PDI-P harus memikirkan untuk memberikan jalan bagi Jokowi. "Kalau sudah ada simulasi ini pasti menang, kenapa anda masih gambling," ujar pakar dari Universitas Indonesia itu.

Di pihak lain, Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari mengatakan, sampai saat ini memang belum ada partai yang fokus memikirkan cawapres. Biasanya, menurut dia, pemilihan cawapres ini akan menunggu saat-saat terakhir. Ia mengatakan, saat ini sangat banyak pilihan figur yang bisa menjadi cawapres.

Untuk Jokowi, Qodari mengatakan, hasil survei menunjukkan poin tertinggi, 25,2 persen. Namun dari hasil pertanyaan terbuka untuk cawapres, ia menyebut, Jokowi hanya mendapat 6,8 persen. Sehingga, ia menilai, pemikiran orang adalah Jokowi menjadi capres. Karena itu, Qodari mengatakan, andai diusung sebagai cawapres, sebaiknya Jokowi tidak menerimanya. "Lebih baik jadi gubernur. Kelihatan kerja dan ada harapan pada yang bersangkutan. Walau pun pada akhirnya nanti partai yang berbicara," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement