REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Hasil survei Indo Barometer menunjukkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) meraih hasil tertinggi jika maju sebagai calon presiden (capres). Namun jika Jokowi hanya menjadi calon wakil presiden (cawapres) kondisinya dinilai akan berbeda.
Pakar psikologi politik Hamdi Muluk mencontohkan, PDI-Perjuangan (PDI-P) bisa saja akan mengusung pasangan Megawati Soekarnoputri-Jokowi. Dengan kondisi itu, ia menilai, Jokowi tidak akan mampu berbuat banyak dalam mendongkrak suara. Bahkan, ia mengatakan, bisa jadi dukungan untuk Mega-Jokowi akan anjlok. "Masyarakat tidak mau Jokowi Cawapres. Tapi Capres," kata dia, dalam diskusi hasil survei Indo Barometer, di Jakarta, Ahad (22/12).
Hamdi mengatakan, persepsi masyarakat akan wapres itu hanya menjadi 'ban serep'. Padahal dari hasil survei, ia mengatakan, Jokowi diharapkan sebagai capres. Karena itu, ia menilai, lebih baik Jokowi tetap menjadi gubernur ketimbang maju sebagai cawapres. "Masyarakat sudah punya harapan. Ngapain jadi ban serep. Itu jadi kekecewaan baru," kata dia.