REPUBLIKA.CO.ID, PAMEKASAN -- Ribuan anggota Majelis Maulid Riyadul Jannah yang memadati monumen Arek Lancor, Pamekasan, Jawa Timur Sabtu (21/12) malam berebut untuk bisa bersalaman dengan Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali (SDA).
Kehadiran Menteri Agama tersebut sudah dinantikan jamaah yang memadati lokasi dua jam sebelum acara dzikir bersama. Ketika, SDA bersama rombongan tiba di lokasi, riuh tepuk tangan.
Turut serta dalam rombongan SDA, Ketua Pelaksana Harian Majelis Syariah DPP PPP KH Noer Muhammad Iskandar, Ketua DPW PP Jawa Timur Musyafa' Noer, Sekretaris DPW PPP Norman Zein Nahdi dan Ketua Departemen Hubungan Media DPP PPP Ach Baidowi.
Sebelum menghadiri pengajian Majelis Maulid Riyadul Jannah, SDA terlebih dahulu singgah di pendapa Bupati Pamekasan. Rombongan diterima Wakil Bupati Kholil Asyari, anggota Majelis Syariah PPP KH Muhammad Syamsul Arifin, KH Abdul Ghafur Syafiuddin, Ketua DPC PPP KH Nawawi Thaha, dan Ketua MPC KH Mundzir Kholil.
KH Noer Muhammad Iskandar mengatakan, pengajian ini merupakan agenda rutin dan SDA aktif di dalamnya. Hadirnya ribuan massa tersebut menunjukkan kalau umat Islam masih rindu terhadap pemimpin agamis. Ini menunjukkan gairah besar umat Islam untuk berkumpul dan beraktifitas.
"Gerakan kultural ini membuktikan adanya gairah besar umat Islam untuk selalu berkumpul dan beraktivitas bersama," kata Noer Iskandar.
Menurut dia, di era sekarang semangat keislaman harus dipupuk agar tidak terkikis oleh gerusan modernitas. Sudah seharusnya umat Islam berbangga diri dengan keislamannya. "Kita prihatin, masih banyak umat Islam yang mulai menanggalkan identitas keislamannya. Ini jangan sampai terjadi," tegasnya.
Ketua Departemen Hubungan Media DPP PPP Achmad Baidowi menambahkan, selain di Pamekasan, SDA juga hadir Jember dan Kediri. Menurut dia, kegiatan tersebut sekaligus menyapa masyarakat Jatim yang selama ini dikenal sebagai kantong NU.
"Acara di Pamekasan dipusatkan di monumen Arek Lancor depan Masjid Agung As-Syuhada', hadir sekitar 100 ribu massa, di Jember dan Kediri tidak jauh berbeda," ujarnya menggambarkan.
Dia melanjutkan, pengajian Majelis Maulid Riyadul Jannah merupakan acara rutin yang digelar di sejumlah daerah. Karena itulah, Baidowi memastikan acara tersebut tidak ada motif politik di dalamnya. "Tapi karena sekarang ini memasuki tahun politik, sah-sah saja kalau ada pihak-pihak tertentu yang mengaitkannya dengan politik," ujarnya.
Pengajian Majelis Maulid Riyadul Jannah ini diikuti ratusan ribu umat Islam dari berbagai kota di Jawa Timur. Bahkan, saat memasuki Kota Pamekasan, terjadi kemacetan karena bahu jalan digunakan untuk menampung kendaraan milik jamaah. Para jamaah pun harus berjalan kaki sekitar 1 kilometer untuk sampai di areal monumen arek lancor.