Kamis 19 Dec 2013 13:18 WIB

Kasus Atut Pengaruhi Golkar

Rep: Erdy Nasrul/ Red: Fernan Rahadi
  Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah saat tiba di gedung KPK untuk memenuhi panggilan KPK di Jakarta, Jumat (11/10).     (Republika/Prayogi)
Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah saat tiba di gedung KPK untuk memenuhi panggilan KPK di Jakarta, Jumat (11/10). (Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus korupsi dalam Pilkada Lebak Banten dan pengadaan alat kesehatan mempengaruhi situasi politik. Dua kasus tersebut yang mengarah kepada kepada tersangka baru petinggi Dewan Pengurus Pusat (DPP) Golkar sekaligus Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah, mempengaruhi elektabilitas Golkar.

Elektabilitas partai yang mengusung calon presiden Abu Rizal Bakrie ini, menurut Wakil Ketua Umum DPP Golkar, HR Agung Laksono, memang menurun. "Namun hanya lokal," jelas Agung yang juga menjabat Menkokesra ini, kepada Republika, Kamis (19/12). Menurutnya, hanya Golkar Banten yang elektabilitasnya saat ini terkena dampak dari kasus korupsi dengan tersangka Ratu Atut. Sedangkan daerah lain tidak.

Agung menyatakan kader Golkar di Banten masih solid. Meskipun elektabilitas mereka diperkirakan menurun, kader di akar rumput tetap solid. "Masalah elektabilitas ini tidak akan lama," imbuhnya.

Pihaknya menyerahkan kasus korupsi tersebut kepada proses hukum yang kini ditangani komisi anti rasuah. Pihak Golkar juga memberikan bantuan hukum yang langsung ditangani Prof Muladi.

 

Kasus yang melibatkan anak tokoh masyarakat Banten (alm) Tubagus Khasan Sohib ini menurutnya tidak ada sangkut pautnya dengan Golkar. "Ini pribadi," paparnya. Dasar pemikiran inilah yang membuatnya yakin elektabilitas Golkar segera pulih.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement