Selasa 17 Dec 2013 17:55 WIB

Ini Hambatan Pembangunan Flyover Bintaro Menurut Ahok

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, mengatakan kendala utama dalam pembangunan jalan layang atau flyover di atas perlintasan kereta api di Bintaro adalah tidak adanya pembebasan lahan.

"Sayangnya, tidak ada pembebasan lahan dalam pembangunan flyover Bintaro. Jadi, kalau mau tetap dilakukan, berarti jalan raya di situ harus ditutup dan dialihkan," kata Basuki di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (17/12).

Menurut Basuki, saat ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI masih mempertimbangkan apakah penutupan jalan di wilayah tersebut nantinya akan diberlakukan untuk kendaraan bermotor roda empat saja atau juga untuk kendaraan roda dua.

"Kita masih lakukan kajian dan pertimbangan, termasuk nantinya penutupan itu akan diberlakukan untuk semua jenis kendaraan bermotor atau tidak. Jalan disitu sudah macet, ditambah pembangunan ini bisa tambah macet. Makanya, lalu lintasnya harus diatur," ujar Basuki.

Meskipun demikian, dia menuturkan Pemprov DKI tetap akan melanjutkan pembangunan jalan layang tersebut karena fungsi flyover tersebut salah satunya juga untuk mengurangi macet. "Lebih baik kita ambil resiko macet panjang sekarang daripada kemacetan ini terus-menerus terjadi. Masalah ini kan harus diselesaikan. Pembangunan jalan layang itu harus dilakukan secepat mungkin," tutur Basuki.

Selain melakukan penutupan dan pengalihan jalan, pihaknya juga terus berupaya menambah jumlah armada angkutan umum, seperti bus sedang dan bus Transjakarta. "Di satu sisi, kita juga sediakan bus-bus sebagai pengganti kendaraan pribadi. Jadi, diharapkan akan semakin banyak warga yang meninggalkan kendaraan pribadi dan beralih ke angkutan umum. Sehingga, kemacetan pun ikut berkurang," ungkap Basuki.

Pemprov DKI berencana membangun lima jalan di perlintasan kereta api yang terdiri dari jalan layang (flyover) dan jalan bawah tanah (underpass) pada 2014 mendatang. Untuk jalan layang atau flyover akan dibangun di wilayah Bintaro, Permata Hijau, dan Jalan Kartini. Sedangkan, sisanya akan dibangun dengan model underpass.

Pengerjaan pembangunan jalan tersebut akan dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI. Sedangkan, anggaran yang dialokasikan untuk flyover maupun underpass itu berkisar antara Rp 25 miliar hingga Rp 30 miliar.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement