REPUBLIKA.CO.ID, MUSI RAWAS -- Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Fasli Jalal mencanagkan pemasangan 2.500 kontrasepsi implan di Kabupaten Musi Rawas. Pelayanan ini diharapkan dapan menekan angka kelahiran dan menurunkan angka kematian ibu dan bayi.
"Pemasangan implan yang jangka waktunya tiga tahun ini adalah upaya kami untuk memastikan anak balita menjadi anak yang berkualitas. Karena ibunya memiliki waktu penuh untuk memperhatikan anak tersebut," kata Fasli di Kecamatan Karya Kencana, Musi Rawas, Selasa (17/12).
Para ibu yang mengikuti program implan juga diharapkan mengikuti bina keluarga balita. Untuk memastikan selama lima tahun tersebut, anak-anak mendapatkan kehidupan terbaik untuk menjadi generasi muda yang berkualitas.
Kepala Badan Keluarga Berencana Kabupaten Musi Rawas, Miftah Hulumni mengatakan, provinsinya merupakan salah satu yang membangun kegiatan Keluarga Berencana untuk mewujudkan tercapainya indeks pembangunan nasional dan dunia. Antara lain, melalui susuk KB implan pada 2.500 akseptor di 21 kecamatan di Musi Rawas.
Secara simbolis, di Kecamatan Suka Karya terdapat 900 akspetor. Sedangkan sisanya tersebar di 20 kecamatan lainnya. Program impan massal itu didanai oleh anggaran APDB Kabupaten Musi Rawas, dengan bantuan BKKBN Provinsi Sumatra Selatan.
"Pelayanan implan 2.500 ini diharapkan dapat menurunkan angka kelahiran, angka kematian ibu, dan angka kematian bayi," kata Miftah.
Bupati Musi Rawas, Ridwan Mukti mengatakan, selain pemasangan impplan, Kabupaten Musi Rawas terlah merencanakan program prencanaan untuk meujudkan generasi muda berencana.
"Menekan angka kematian bayi bukan hal yang mudah dan sederhana. Tapi bisa dituntaskan dengan perencanaan yang baik," ujarnya.
Kabupaten Musi Rawas akan membina dua hingga tiga orang penyuluh sukarelawan di setiap kecamatan. Pada 2014, ditargetkan penyuluh sukarela yang diprioritaskan kepada lulusan perguruan tinggi itu sudah terelasasi.