Senin 16 Dec 2013 16:08 WIB

Menkes Risau, Pemberian ASI ke Bayi Rendah

Bayi menyusu ASI.
Foto: Foxnews
Bayi menyusu ASI.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan (Menkes), Nafsiah Mboi, mengaku risau dengan rendahnya pemberian Air Susu Ibu (ASI) pada bayi. "Terus terang, saya risau. Angka pemberian ASI pada tahun lalu masih rendah," ujar Menkes di Jakarta, Senin (16/12).

Angka pemberian ASI eksklusif pada bayi pada 2012 sebesar 26 persen, kemudian meningkat menjadi 38 persen pada 2013. "ASI adalah anugerah yang diberikan Tuhan dan hak bayi. Masa harus diganti dengan susu sapi."

Menurut Menkes para orang tua harus menanamkan bahwa ASI adalah hak bayi. "Ibu hamil harus diberi pemahaman mengenai itu." Dia meminta agar petugas kesehatan semakin menggalakkan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) pada ibu yang baru melahirkan. "Bagi saya, dosa jika bayi tidak diberi ASI," tambahnya.

ASI memiliki berbagai keunggulan yakni meningkatkan imunitas, kedekatan ibu dan bayi, serta perlindungan terhadap Hepatitis C. "Saya pusing karena obat Hepatitis C mahal. Penularannya melalui jarum suntik, dan ternyata ASI memberi perlindungan terhadap Hepatitis C," jelasnya.

Jadi, lanjut dia, anak yang mendapatkan ASI tidak terinfeksi Hepatitis C. Dia mengharapkan pemberian ASI eksklusif pada bayi dapat meningkat dan mencapai 100 persen. "Tidak ada alasan untuk tidak mencapai 100 persen," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement