Senin 16 Dec 2013 15:18 WIB

Tarik Perhatian Pemuda, BKKBN Kenalkan 'Salam GenRe'

Rep: Ira Sasmita/ Red: Dewi Mardiani
Fasli Jalal
Foto: Republika/Yogi Ardhi Cahyadi
Fasli Jalal

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyosialisasikan Pusat Informasi dan Konsultasi (PIK) Remaja/Mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Palembang (UMP) dan Universitas Tamansiswa (Unitas) Palembang, Sumatra Selatan. Program konsultasi itu dilekatkan kepada mahasiswa dengan tagline "Salam GenRe".

"Salam Genre, generasi sehat, cerdas, dan ceria. Saatnya yang muda berencana," kata Kepala BKKBN, Fasli Jalal, saat melakukan sosialisasi, Senin (16/12).

Lebih dari 500 mahasiswa dari dua universitas swasta tersebut tergabung dalam kegiatan PIK yang disebut sebagai GenRe (Generasi Berencana). Mereka ini, menurut Fasli, akan diberikan wawasan mengenai tantangan anak muda saat ini. Kemudian generasi berencana tersebut diharapkan bisa melakukan sosialisasikan lebih luas di lingkungan sekitarnya.

Saat ini, menurutnya, generasi muda di Indonesia menghadapi tiga persoalan besar, yakni kehidupan seks bebas sebelum menikah, penggunaan narkoba, dan risiko tertular penyakit HIV Aids. "Melalui konsultasi PIK dan generasi berencana ini, kami tantang semua mahasiswa untuk mampu merencanakan kehidupan ke depannya dan menghindari tiga masalah tersebut," ujarnya.

Generasi berencana, lanjut Fasli, ditargetkan bisa membentuk remaja yang memiliki tingkat kemandirian tinggi, mampu berinovasi, serta punya idealisme untuk menjadi remaja yang tangguh. Diharapkan, mereka bisa menyelesaikan pendidikan dengan baik. Mereka diharapkan tidak terpengaruh seks bebas, pernikahan dini yang dikhawatirkan bisa menghambat pendidikan dan kelanjutan karir mahasiwa tersebut.

Fasli  mengatakan, saat ini, jumlah remaja Indoinesia mencapai 64 juta jiwa dari total jumlah penduduk Indonesia atau sekitar 27 persen dari total penduduk Indonesia. Sejumlah lembaga-lembaga riset demografi di dunia dikatakannya telah memperkirakan pada 2025 nanti, Indonesia akan menjadi kekuatan ekonomi dunia di urutan ke 10 atau 11.

"Tapi dengan syarat, generasi mudanya punya kualitas pendidikan yang bagus, etos kerja, serta kemampuan dan kekuatan moral yang baik," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement