REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Presidium Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) Anas Urbaningrum, mengatakan saran agar Partai Demokrat mencalonkan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi cawapres sebaiknya ditindak-lanjuti. Misalnya, melalui survei untuk melihat opini publik.
Anas membantah jika saran yang ia lontarkan itu dimaksudkan sebagai sindirian atau maksud negatif lainnya terhadap SBY. "Saran itu bisa diterima atau bisa ditolak. Tapi saran itu jangan buru-buru diterima dan juga ditolak. Lebih baik itu disurvei dahulu, untuk melihat konfirmasi dari rakyat," ujarnya, Kamis (12/12).
Dia mengaku yakin, jika Demokrat mencalonkan SBY sebagai cawapres maka elektabilitas partai akan melejit secara signifikan. Ini berkaitan dengan beberapa survei politik yang memperlihatkan, elektabilitas Demokrat cenderung stagnan dan tidak mengalami perbaikan.
"Disurvei dulu, apakah akan naik elektabilitasnya. Menurut saya sih iya, tapi kan perlu lihat hasilnya dulu," ujar Anas.
Jika sarannya direalisasikan, Anas memprediksi partai lain akan ikut meminang Demokrat untuk berkoalisi. Anas mengatakan, sarannya juga dimaksudkan untuk menjaga program pemerintahan yang sebelumnya dibuat oleh SBY sebagai presiden. Sehingga dapat berlanjut dan terus terjaga pada pemerintahan berikutnya.
Beberapa petinggi Demokrat menganggap saran dari Anas hanya isu yang dilempar untuk mencari sensasi dan populeritas. Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Max Sopacua mengatakan Anas perlu menjaga perkataannya. Karena saran tersebut dianggap tidak sopan.