REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) Anas Urbaningrum menggelar acara nonton bareng film Soekarno di Plaza Senayan, Jakarta, Kamis (12/12) sore. Film yang disutradarai Hanung Bramantyo ini dinilai cukup menginspirasi.
"Film ini menginspirasi dan memberikan pesan jangan sekali-kali meninggalkan sejarah," ujar Anas selepas menonton film Soekarno.
Menurutnya, dari film ini bisa dipetik hikmah untuk generasi muda agar melangkah lebih baik di masa depan. Dikatakan, Soekarno merupakan tokoh yang hebat. Ia meninggalkan warisan yang kuat dan penting yakni proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia.
Warisan seperti ini, lanjut dia, menjadi catatan penting ketika menyaksikan film sejarah seperti Soekarno. Dalam film itu juga terlihat adanya perbedaan pandangan antara Soekarno, Hatta dan Syahril.
Namun perbedaan padangan dan pikiran ini diikat oleh cita-cita dan kepentingan yang sama untuk meraih kemerdekaan Indonesia. Sehingga tumbuh saling menghormati dan saling menghargai antara para tokoh untuk mencapai kemerdekaan.
Ditambahkan Anas, film ini juga memggambarkan sejarah awal politik Indonesia. Di film ini juga diperlihatkan pergolakan internal para pejuang dalam merebut kemerdekaan. Meski pun tidak detail namun film Soekarno dengan nyata dan gamblang menggambarkan pergolakan politik yang menyertainya.
Dalam konteks kepemimpinan nasional, sambung Anas, Soekarno layak menjadi contoh pemimpin yang menginspirasi. Terlebih, beberapa waktu ke depan Indonesia akan segera menggelar pemilihan presiden baru.