Kamis 12 Dec 2013 20:29 WIB

Walhi: Radiasi Radioaktif Tambang di Babel Tinggi

Truk Tambang. Ilustrasi
Truk Tambang. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Direktur Eksekutif Walhi Bangka, Ratno Budi menyatakan, tingkat radiasi radiaoaktif tambang timah di Bangka Belitung tinggi atau tiga kali lipat lebih tinggi dari normal.

"Tingkat radiasi radioaktif tinggi karena perusahaan tambang timah tidak melakukan reklamasi lahan bekas tambang, sehingga akan membahayakan kesehatan warga di daerah itu," ujarnya di Pangkalpinang, Kamis (12/12).

Ia menjelaskan, material tanah yang terbuka tidak direklamasi menyebabkan bahan radioaktif alami memancarkan radiasi ke lingkungan sekitar.

"Bahan radioaktif alami tersebut yaitu jenis radon. Di Amerika Serikat, Radon tercatat sebagai zat penyebab kanker paru terbesar kedua.

Sementara itu, jumlah penderita TB paru cukup tinggi juga terjadi di Bangka, dan gejala TB paru ini mirip dengan penyakit terpapar radiasi radioaktif Radon," ujarnya.

Selain itu, kata dia, lubang-lubang tambang di darat yang tidak dikreklamasi menjadi sarang nyamuk malaria. Pulau Bangka adalah salah satu provinsi dengan penderita malaria tertinggi di Indonesia.

"Sampai saat ini pemerintah belum serius melaksananan tindakan pengalaman atau pengamanan. Kesehatan warga dan  penambang dari paparan bahaya radioaktif," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement