REPUBLIKA.CO.ID, TIMIKA -- Salah satu mobil yang mengangkut rombongan Komandan Korem 174/Anim Ti Waninggap (ATW) Merauke, Brigjen TNI Bambang Hariyanto ditembak oleh gerombolan bersenjata di sekitar Mil 42 ruas jalan yang menghubungkan Timika menuju Tembagapura.
Kepala Bidang Humas Polda Papua, AKBP Sulistyo Pudjo Hartono yang dihubungi dari Timika, Kamis (12/11) mengatakan penyerangan terhadap iring-iringan kendaraan yang mengangkut Danrem 174 Merauke itu terjadi sekitar pukul 12.23 WIT. Lokasi penembakkan berdekatan dengan Pos Pengamanan RPU 06 ruas jalan Timika menuju Tembagapura.
Pelaku diketahui menembakkan senjata api dari sisi kanan jalan di Mil 42. Akibat tembakan tersebut, sebuah kendaraan dengan nomor lambung 140-323 terkena tembakan pada bagian depan sebelah kanan hingga menembus kabin di atas supir.
Mobil naas yang terkena tembakan tersebut dikemudikan Heru, seorang karyawan PT Kuala Pelabuhan Indonesia (KPI). Adapun iring-iringan kendaraan tersebut mengangkut Komandan Korem 174 (ATW) Merauke Brigjen TNI Bambang Hariyanto, Kabag Operasional Satuan Tugas Pengamanan PT Freeport, Komandan Kodim 1710 Mimika, dan sejumlah pejabat di Departemen Security & Risk Manajemen PT Freeport Indonesia.
Menurut pengakuan Heru selaku supir, di lokasi kejadian terdengar sekitar enam kali bunyi tembakan. Dalam kejadian tersebut, tidak ada korban jiwa maupun terluka. Insiden penembakkan terhadap iring-iringan kendaraan yang mengangkut Danrem 174 Merauke tersebut menambah panjang daftar aksi teror oleh gerombolan bersenjata di area PT Freeport Indonesia di Kabupaten Mimika selama kurun waktu lima hari terakhir sejak Ahad (8/12).
Kapolda Papua, Irjen Polisi Tito Karnavian mengatakan dari pengembangan penyidikan diketahui bahwa aksi teror penembakkan di area Freeport tersebut diduga kuat dilakukan oleh kelompok bersenjata Kali Kopi pimpinan
Teny Kwalik yang bermarkas di Tanggul Timur.
"Kita sudah tahu mereka sehingga kita sedang meningkatkan pengamanan di area Freeport dengan melakukan patroli, pengawalan dan penjagaan. Kita tingkatkan dan intensifkan," kata Tito kepada wartawan di Timika, Kamis pagi.
Meski aksi teror penembakkan kembali marak, namun Polda Papua belum berencana menambah pasukan pengamanan PT Freeport. "Tidak ada penambahan pasukan karena personil yang disiagakan untuk melakukan pengamanan sebanyak 800 orang untuk menghadapi kelompok ini," kata Tito.
sumber : Antara