Kamis 12 Dec 2013 19:19 WIB

Penembakan Kembali Terjadi di Areal PT Freeport Papua

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: Dewi Mardiani
Penembakan  (ilustrasi)
Foto: Reuters/Joshua Lott
Penembakan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aksi penembakan kembali mewarnai areal PT Freeport di Mimika, Papua. Setelah pada Ahad (9/12) dan Selasa (10/12) lalu rombongan patroli Polda Papua ditembaki, kali ini konvoi kendaraan tentara yang dibombardir.

Tak ada kerugian berarti yang mendera selain bekas tembakan menganga di badan salahsatu mobil rombongan. “Kejadian hari Kamis 12 desember 2013 pukul 12:23 WIT bertempat di mile 42,5 dekat pos RPU 06 jalan tambang areal PTFI, pelaku OTK (Orang Tak Dikenal),” kata Kabid Humas Polda Papua AKBP Sulistio Pujdo dihubungi, Kamis (12/12).

 

Sulistio mengatakan, para pelaku penembakan yang diduga lebih dari dua orang menyerang rombongan Komandan Korem 174/ATW, Brigjen TNI Bambang Haryanto. Kronologi penembakan sendiri bermula ketika konvoi kendaraan melintasi tempat kejadian. Saat itu, tiba-tiba terdengar enam kali letusan tembakan yang berasal dari kanan rombongan.

 

Saat dicek, tak ada lagi letusan susulan dan diduga para pelaku langsung melarikan diri setelah melepaskan tembakan sebelumnya. “Kendaraan yang terkena tembakkan bus armor no 140.323 pada moncong bus sebelah kanan depan tembus kabin diatas sopir, tak ada korban jiwa,” ujar dia.

 

Perwira melati dua ini mengatakan, di dalam rombongan tersebut, selain membawa Danrem, juga terdapat Dandim Timika Letkol Dwi Lagan dan penumpang penting lainnya. “Setelah penembakan rombongan tetap melaju dan langsung menuju Timika,” ujarnya.

 

Intensitas penembakan di jalur operasional PT Freeport belakangan meninggi. Pekan ini saja telah terjadi tiga kali tembakan. Kapolda Papua Irjen Tito Karnavian mengatakan, diduga kuat para pelaku adalah kelompok yang memang kerap berulah di wilayah tersebut. Saat ini pengawasan di areal ini diperketat dengan dukungan kekuatan polisi dibantu TNI.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement