REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) menjawab keraguan anggota DPR RI soal Giant Sea Wall alias tanggul raksasa yang ingin dibuat Pemprov DKI.
Jokowi optimistis Giant Sea Wall bisa diterapkan di DKI. Menurutnya, apabila hasil feasibility study menunjukan Jakarta memungkinkan untuk dibangun tanggul raksasa, maka proyek akan dilanjutkan.
"Yang penting kajiannya komplit dulu. Kalau memungkinkan ya pasti jadi," ujar Jokowi dalam rapat dengar pendapat antara Komisi E dengan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (12/12).
Mengenakan setelan jas hitam, mantan wali kota Solo itu mengatakan, hingga kini sudah banyak pihak swasta yang mengantre untuk bisa melakukan investasi di proyek tersebut. Artinya, proyek tersebut sangat memungkinkan.
Ia juga menjawab keraguan anggota DPR yang memprediksi pulau reklamasi akan dikomersilkan. Menurut Jokowi, dari 5.100 hektar lahan yang akan dibangun, hanya 45 persennya saja yang boleh dijual. Sementara sisanya akan dibuat menjadi rumah susun dan fasilitas umum lainnya seperti ruang terbuka hijau, pelabuhan, dan bandara.
"Ini harus segera diputuskan dan dikerjakan. Jangan hanya komentar-komentar trus jadi ragu, tapi tidak pernah dicari solusinya. Kapan dimulainya kalau seperti itu. Dulu proyek Mass Rapid Transit (MRT) juga tidak mulai-mulai karena ragu terus," papar Jokowi.