REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo mengaku siap melakukan pembebasan lahan untuk pembangunan underpass dan flyover di perlintasan kereta api. Rencananya, pembebasan lahan mulai dilakukan tahun depan. Sedangkan pembangunannya menjadi kewenangan Kementerian Pekerjaan Umum (PU).
"Kami akan bantu Kemen PU untuk pembebasan lahan. Dengan kerjasama maka pembangunan bisa cepat direalisasikan. Tahun depan akan ada pembebasan lahan soal itu," ujar Jokowi di Balaikota, seperti dilansir situs beritajakarta.
Diakui Jokowi, dirinya tidak hafal berapa total luas lahan di tiga perlintasan kereta yang akan dibebaskan untuk tahap awal. Pembebasannya pun diserahkan kepada Dinas PU DKI Jakarta. Selain untuk mengurangi kemacetan, pembangunan underpass dan flyover juga diharapkan bisa menekan angka kecelakaan di pintu perlintasan kereta api. "Pokoknya kita rampungin sesegera mungkin, supaya habis itu langsung dikerjakan (oleh Kemen PU) siang dan malam," katanya.
Sebelumnya, rencana pembangunan underpass dan flyover di perlintasan kereta api telah dicanangkan di 13 titik oleh Kementerian PU. Namun, hingga kini baru terealisasi 10 titik saja. Sedangkan tiga lainnya masih terkendala oleh pembebasan lahan.
"Kita perlu lahan karena mau bangun itu lahannya harus lebar. Sekarang sudah ada, tapi belum cukup. Makanya kita minta Pemprov DKI untuk bebaskan lahan dulu," kata Danis H Sumadilaga, Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian PU.
Adapun, tiga pintu perlintasan kereta yang masih terkendala pembebasan lahan untuk dibangun flyover atau underpass yakni perlintasan di Jl Latumenten, Jl Sulawesi, dan Jl RE Martadinata.