REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Indo Barometer melakukan survei kepada 1.200 responden dengan rentang usia 17-30 tahun. Salah satu survei itu mengenai pilihan pemilih muda akan calon presiden (capres).
Berdasarkan hasil survei, pemilih muda banyak yang mengusung Joko Widodo alias Jokowi. Namun, apabila nama Jokowi dihilangkan, para pemilih muda banyak yang memilih Ketua Dewan Pembinan Gerindra Prabowo Subianto.
"Kalau Jokowi dikeluarkan, nomor satu itu Prabowo," kata Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari di Jakarta, Rabu (11/12).
Qodari mengatakan, hasil survei menunjukkan Prabowo mendapatkan 23,5 persen. Beruntun di bawah Prabowo adalah Aburizal Bakrie (17 persen), Megawati Soekarnoputri (16 persen), dan Wiranto (7,7 persen). Namun, menurut Qodari, kondisi ini dapat berubah dengan melihat dinamika politik ke depan.
"Sangat ditentukan keputusan partai, mengingat dalam undang-undang pasangan capres/cawapres diusung oleh parpol atau gabungan parpol," katanya.
Qodari juga mengatakan, akan ada implikasi andai gugatan Yusril Ihza Mahendra ke Mahkamah Konstitusi atas Undang-Undang Pemilu dikabulkan. Dalam gugatannya, ia mengatakan, semua parpol berhak mengajukan calonnya masing-masing.
Dengan begitu, ia mengatakan, jumlah calon akan semakin banyak. Meskipun, menurut dia, tidak akan telalu memengaruhi elektabilitas. "Itu proses adminstrasi begitu. Pemilihan itu prosesnya tetap di bawah (rakyat)," katanya.