REPUBLIKA.CO.ID, BINJAI -- Belasan pintu perlintasan kereta api di Kota Binjai, Sumatra Utara, hingga kini belum berpalang. Lowongnya perlintasan tersebut dikhawatirkan dapat memperbesar peluang kecelakaan tabrakan antara kereta api dengan mobil atau sepeda motor yang melintas.
"Kami sangat berharap agar segera dibuat palang perlintasan kereta api," kata salah seorang warga Hendra di Binjai, Rabu (11/12). Menurutnya, sedikitnya terdata ada 12 titik perlintasan kereta api yang tidak berpalang pintu.
Beberapa diantaranya merupakan perlintasan jalur kereta api yang padat oleh lalulalang kendaraan, misalnya jalan Ikan Arwana dan Jalan Ikan Bandeng, Kelurahan Tanah Tinggi, Kota Binjai.
Di Jalan ini, dua perlintasan kereta api sama sekali tidak berpalang pintu, padahal di lokasi ini sangat padat arus lalu lintas yang melintas.
"Sudah lama warga sekitar bermohon agar PT Kereta Api dan pemerintah Kota Binjai membuat palang pintu di perlintasan kereta api,namun hingga kini belum ada tanggapan, baik itu dari PT Kereta Api maupun pemerintah kota Binjai," tuturnya.
Tercatat dalam dua bulan terakhir, telah terjadi kecelakaan saat kereta api Sri Lelawangsa dari arah Binjai menuju Medan, menabrak sebuah mini bus yang sedang melintas."Takut juga kita jadinya seperti pristiwa Bintaro," ujar Hendra penuh harap agar perlintasan kereta api segera dibuat palang pintu.