Selasa 10 Dec 2013 12:34 WIB

Hasyim Muzadi Sebut Banyak Pemimpin Tak Ingin Pemilu Jujur

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: Mansyur Faqih
KH Hasyim Muzadi
Foto: Republika
KH Hasyim Muzadi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nadhlatul Ulama, Hasyim Muzadi prihatin dengan proses pemilu yang dilakukan di Indonesia. Menurut Hasyim seharusnya pemilu tidak hanya sekadar menjadi mekanisme rekrutmen kepemimpinan yang bersifat prosedural. 

Tapi juga mampu menghasilkan sosok pemimpin yang berkualitas. "Pemilu yang jujur akan mengantarkan pemimpin yang jujur," kata Hasyim di Jakarta, Selasa (10/12).

Ia mengatakan, ongkos pemilu jujur jauh lebih murah dibandingkan yang tidak jujur. Anehnya, saat ini justru malah banyak pimpinan partai politik yang lebih menginginkan pemilu tidak jujur. "Sayang masih banyak pemimpin yang suka menjadi pemimpin lewat proses ketidakjujuran," ujarnya.

Karut marut persoalan pemilu pun terus berulang. Bahkan, analisis yang dilakukan para pakar tidak cukup mampu menyelesaikan persoalan yang ada sehingga Indonesia terus berada dalam persoalan yang sama.

"Belakangan ini banyak analisis menguliti masalah tapi belum ada solusi. Kita semua sudah sumpek tapi tidak bisa keluar dari kesumpekan itu," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement