Senin 09 Dec 2013 23:38 WIB

Setara Institute: Masalah HAM Akan Pengaruhi Pencapresan Prabowo

Rep: Irfan Fitrat/ Red: Mansyur Faqih
Prabowo Subianto
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Prabowo Subianto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Badan Pengurus Setara Institute Hendardi menilai persepsi respon mengenai calon pemimpin yang memiliki komitmen tinggi akan HAM merupakan bentuk harapan masyarakat. Tokoh yang mendapat skor tinggi diharapkan responden mempunyai perhatian terhadap HAM. 

Ia mencontohkan soal rekam jejak Mahfud di MK. "Banyak peraturan regulasi yang menghormati HAM," kata dia di Jakata, Senin (9/12).

Hendardi mengatakan, rekam jejak para tokoh memang bisa memengaruhi persepsi responden. Prabowo Subianto misalnya, mendapat skor rendah karena diduga terlibat dalam pelanggaran HAM berat pada masa lalu, seperti kasus penculikan aktivisis pada 1998. 

Ia mengatakan, persoalan HAM yang menyeret mantan danjen Kopassus itu tidak pernah terselesaikan. "Kasihan dia juga karena tidak ada kepastian hukum," ujar dia. 

Menurut Hendardi, masalah dugaan pelanggaran HAM masa lalu itu akan tetap memengaruhi Prabowo untuk menjadi capres. Dunia internasional pun bisa kembali mempersoalkannya. 

Berdasarkan hasil survei, sebanyak 44,8 persen responden akan mempertimbangkan dugaan keterlibatan dalam kasus pelanggaran HAM. Meski pun sebanyak 38,8 persen tidak mempertimbangkan faktor tersebut. 

Dikatakan, para responden berharap pemimpin pada masa yang akan datang mempunyai komitmen tinggi untuk kemajuan HAM. Figur sosok pemimpin itu akan sangat penting. 

Presiden yang mempunyai nyali akan turut mendorong kemajuan HAM di Indonesia. "Kalau presiden punya nyali, ada harapan masa depan HAM cukup besar."

Setara Institute menggelar survei pada 28 November hingga 5 Desember 2013 mengenai persepsi masyarakat terhadap komitmen tokoh terhadap HAM. Berdasarkan hasil survei, Jokowi menempati urutan pertama sebagai tokoh yang mempunyai komitmen pemajuan HAM dengan 39 persen. Mahfud berada di urutan kedua dengan persentase 20 persen. 

Tak hanya itu, Megawati Sukarnoputri (15,5 persen) dan Jusuf Kalla (13 persen) juga masuk dalam urutan empat besar calon pemimpin yang dinilai mempunyai komitmen akan HAM.

Sementara itu, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) masuk dalam kelompok dengan persentase rendah. Prabowo dan Ical hanya dipersipasi 0,5 persen responden untuk berperan memajukan HAM di Indonesia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement