REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran menyatakan biaya untuk membeli kendaraan tiga pejabat tertinggi di Pemerintah Provinsi Riau jauh melebihi besaran dana untuk obat-obatan masyarakat miskin.
"Pemprov Riau telah memboroskan anggaran untuk tiga orang pejabat di tahun 2013 yakni sebesar Rp9,4 miliar yang dilaksanakan oleh Biro Perlengkapan," kata Usman, selaku Koordinator Fitra Riau dalam surat tertulis yang diterima Senin (9/12) siang.
Dana sebesar itu menurut dia jelas pemborosan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2013 karena hanya untuk pembelian mobil gubernur, wakil gubernur dan Sekretaris Daerah Riau.
Fitra mencatat, untuk mobil Gubernur Riau 2013 ada sebanyak dua unit yakni satu jenis (merk) Jeep seharga Rp2,6 miliar dan satu jenis sedan seharga Rp1,65 miiar. Kemudian untuk Wakil Gubernur Riau, juga satu mobil jenis jeep seharga Rp2,6 miliar dan sedan seharga Rp1,65 miliar.
Selanjutnya ada juga satu unit mobil sedan seharga Rp829,4 juta yang dialokasikan untuk Sekretaris Daerah Provinsi Riau. Jika ditotalkan, katanya, jumlahnya mencapai Rp9,4 miliar dan semunya bersumber dari dana APBD 2013.
Berdasarkan hitungan tersebut, katan Usman, anggaran mobil dinas jauh lebih besar dibandingkan dengan anggaran yang dialokasikan untuk obat-obatan masyarakat miskin, sangat jauh berbedaannya.
Fitra meriliskan, bahwa untuk anggaran obat-obatan bagi masyarakat miskin, Pemprov Riau hanya mengalokasikan sekitar Rp6 miliar dari APBD 2013. Fitra Riau bersama lembaga swadaya masyarakat lainnya dan organisasi mahasiswa juga menggelar aksi unjuk rasa dalam memperingati Hari Anti Korupsi se-Dunia di Pekanbaru.