REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengklaim wajah Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia semakin baik. Hal ini dilihat dari tidak ada lagi kasus pelanggaran HAM berat atau kasus pelanggaran dari negara terhadap rakyat.
“Saya harus mengatakan seraya bersyukur dan berterima kasih kepada pejuang dan pegiat HAM, wajah HAM di negeri kita semakin baik. Ini harus kita jaga dan terus kita perjuangkan sampai kapan pun,” katanya dalam puncak peringatan Hari Anti-Korupsi di Istana Negara, Senin (9/12).
Ia mengatakan gerakan perlindungan dan pemajuan HAM di Indonesia hasil-hasilnya makin nyata. Meskipun diakuinya, pelanggaran HAM dan konflik horizontal masih sesekali terjadi di banyak tempat. Tetapi seiring dengan reformasi dan demokratisasi, kasus-kasus pelanggaran HAM dari negara terhadap rakyat telah menurun drastis.
Menurutnya, saat ini bukan hanya pendidikan dan sosialisasi pasal-pasal HAM yang tertuang dalam konstitusi tetapi diperlukan penyadaran kepada masyarakat untuk saling menghormati hak orang lain. Ia menegaskan cikal bakal pelanggaran HAM tak lain ketika seseorang tidak peduli dengan hak orang lain.
“Masyarakat perlu diingatkan dalam menggunakan haknya. Pengguaan hak dan kebebasan yang absolut dan tidak peduli pada hak orang lain itu cikal-bakal pelanggaran HAM,” katanya.
Ia pun mengajak agar masyarakat menjadikan Indonesia sebagai negara yang bisa sungguh-sungguh melindungi dan memajukan HAM warga negaranya. “Negara yang berbeda dengan yang terjadi masa lalu. Mari kita bangun masa depan kita dengan sistem kehidupan yang sungguh bersih dan terbebas dari perilaku korupsi, juga negara yang makin melindungi dan memajukan HAM warga negaranya,” katanya.