REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menilai saat ini ada fenomena baru terkait pencegahan dan pemberantasan korupsi. Hal ini dilihat dari banyaknya pejabat baik di pusat dan daerah yang menjadi ragu-ragu ketika akan mengambil kebijakan.
Presiden menyebut, kebanyakan dari mereka takut jika kebijakannya dianggap dan berujung pada korupsi. “Ada fenomena munculnya keragu-raguan untuk mengambil keputusan, mengambil kebijakan karena takut disalahkan,” katanya, Senin (9/12).
SBY mengaku sering dicurhati pejabat daerah yang acapkali gamang mengambil keputusan karena takut disalahkan dan dianggap korupsi. Hal tersebut berujung pada pencairan anggaran yang telat dan hasil pembangunan tidak sesuai dengan target.
Karenanya, Presiden meminta penegakan korupsi harus dijalankan dengan cara yang tepat agar roda pemerintahan bisa tetap bekerja. “Bayangkan daerah tidak bisa bekerja, BUMN tidak bekerja karena cara pemeriksaan yang bikin kemandegan. Tugas saya dua; memastikan negeri ini lebih bersih dan memastikan pembangunan dan pemerintahan tetap bekerja,” katanya.