Senin 09 Dec 2013 10:07 WIB

'Perempuan Jangan Lagi Menambah Penghuni Penjara'

Rep: Heri Purwata/ Red: Djibril Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Saat ini sudah banyak perempuan yang masuk penjara yang terlibat kasus korupsi. Oleh sebab itu, bagi perempuan yang ingin terjun pada politik praktis harus berhati-hati agar tidak menambah jumlah wanita yang masuk penjara.

Demikian dikatakan Dekan Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Muhammad Rusli pada pembukaan seminar regional memperingati Hari Hak Azasi Manusia (HAM) se-Dunia di Yogyakarta, Senin (9/12).

Seminar ini mengetengahkan tema 'Penguatan Hak Politik Perempuan' menampilkan pembicara Hj Ni'matul Huda, Siti Ghoniyatun, dan H Munthoha.

 

Lebih lanjut, Muhammad Rusli mengingatkan agar perempuan yang terjun pada politik praktis harus memperhatikan pesan Nabi Muhammad SAW. "Isinya, bagi perempuan yang akan keluar rumah harus hati-hati karena iblis dan setan siap menggodanya," kata Rusli.

Salah satu hak perempuan, kata Rusli, yang selama ini kurang mendapat perhatian adalah hak berpolitik. Khususnya, menduduki jabatan-jabatan politik seperti anggota DPR dan pengurus partai politik.

"Semua peraturan Pemilu dan partai politik sudah mensyaratkan adanya keterwakilan minimal 30 persen perempuan. Instrumen peraturan ini harus didukung dengan pemberian pelatihan kepada perempuan," kata Rusli.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement