REPUBLIKA.CO.ID,
DENPASAR - Ini peringatan bagi orang tua, agar lebih perhatian pada anak-anaknya. Bila pengawasan pada anak kurang, akibatnya bisa fatal, sebagaimana yang dialami I Komang Bendi (10), yang nekad menghabisi nyawanya dengan gantung diri di pohon perindang.
Ini preseden dan sekaligus contoh buruk bagi anak-anak. Karena diperkirakan aksi nekad Bendi hanya dilatarbelakangi oleh ketidakpuasan, lantaran sering disuruh-suruh membantu orang tuanya. Sesaat sebelum ditemukan gantung diri, Ahad (8/12), Bendi yang tinggal di Desa Kuwana, Bangli, juga sempat disuruh ayahnya yang bernama I Nengah Raeng untuk membelikan paku, dan itulah saat terakhir antara ayah dan anak itu berkomunikasi.
Sekitar 12.00 wita, ibu Bendi, Ni Made Srinadi dikejutkan oleh sesoyok mayat yang tergantung di pohon. Dia lebih terkejut lagi, karena ternyata yang tergantung itu adalah putranya, Bendi. Saat ditemukan, Bendi sudah dalam keadaan tidak bernyawa dan masalah itu kini ditangani oleh jajaran Polres Bangli.
Sesaat setelah ditemukan, Bendi sempat dilarikan ke Puskesmas Kintamani, namun tidak tertolong. Karena saat ditemukan tergantung, denyut nadi Bendi sudah terhenti