Senin 09 Dec 2013 02:36 WIB

Pembenahan Lalin Tol Dalam Kota Dinilai Sudah Mendesak

Tol dalam kota Jakarta.
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Tol dalam kota Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ahli tata kota dari Universitas Trisakti, Yayat Supriatna mengatakan pembenahan tol dalam kota melalui pengaturan lalulintas sudah sangat mendesak untuk mengatasi kemacetan di luar jalan tol.

"Jasa Marga tidak bisa sendirian untuk mewujudkan rencana tersebut membutuhkan dukungan Pemprov. DKI, Dinas Bina Marga Kementerian PU dan masyarakat," kata Yayat di Jakarta, Ahad (9/12).

Dia mengatakan, terdapat tiga gerbang tol masuk yang harus dipindahkan yakni Semanggi 1, Tebet 1, dan Tebet 2 karena lokasinya terlalu dekat dengan pertemuan lalulintas.

Gerbang tol Semanggi 1, kata Yayat, letaknya terlalu dekat dengan jembatan Semanggi yang menjadi poros lalulintas dari Timur, Barat, dan Selatan Jakarta.

Sedangkan untuk gerbang tol Tebet 2 sebaiknya dipindahkan ke arah Cawang dekat stasiun kereta Tebet karena lokasi saat ini sudah sangat padat apalagi berdekatan dengan halte bus Trans Jakarta.

Yayat mengatakan untuk mengatasi kemacetan petugas pelayanan PT Jasa Marga harus dioptimalkan terutama pada jam-jam sibuk.

"Kalau saya melihat sekarang ini pelayanan belum optimal. Saya rasa pengaturan shift petugas harus dievaluasi kembali," kata Yayat.

Yayat berharap, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) dapat segera tanggap terhadap persoalan ini untuk segera menyetujui rencana pemindahan gerbang tol apalagi untuk mewujudkan rencana ini dibutuhkan lahan tambahan.

Yayat mengatakan, idealnya di gerbang baru nanti dibuat empat sampai enam gerbang tol sehingga kapasitas pelayanan dapat ditingkatkan saat jam-jam sibuk.

Hal senada juga diungkapkan pengamat perkotaan Ali Tranghanda yang mengatakan, pemindahan gerbang membutuhkan dukungan semua pihak terutama Kementerian PU dan Pemprov DKI Jakarta.

Dia mengatakan, pemindahan gerbang tol terutama di Semanggi sudah sangat mendesak. Dia menilai sistem buka tutup Semanggi I yang dilakukan saat ini tidak efektif, harus digeser ke Semanggi 2.

Ali mengatakan, dukungan Pemprov DKI sangat diperlukan mengingat akan ada pergeseran ke bangunan di sekitarnya, termasuk ketersediaan lahan sehingga memang membutuhkan perencanaan matang dan melibatkan banyak pihak.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement