REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE -- Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Kota Ternate, Maluku Utara (Malut), Sehan Albaar akhirnya mendapatkan sanksi tegas dari partainya karena mabuk saat mengikuti sidang paripurna dan melakukan pemukulan terhadap wartawan.
Ketua DPC Partai Demokrat Kota Ternate, Abdullah Taher mengatakan di Ternate, Sabtu, meskipun Sehan Albaar telah mengklarifikasi masalah tersebut, tetapi Pengurus DPC Partai Demokrat telah menggelar rapat dan memutuskan dan mencopot Sehan Albaar dari posisinya sebagai Ketua Fraksi dan kemudian akan mengusulkan PAW kepada bersangkutan.
Alasan utama pencopotan adalah tindakan Sehan mabuk saat masuk kantor dan melakukan pemukulan terhadap wartawan yang bertugas di DPRD Kota Ternate sangat mencoreng nama baik partai.
Dari hasil rapat internal di DPC Partai Demokrat Kota Ternate, pengurus juga telah memanggil Sehan Albaar untuk dimintai klarifikasi mengenai tindakan yang tidak terpuji tersebut di depan umum.
Apalagi, kata Abdullah, tindakan Sehan Albaar tersebut sangat mencoreng nama baik Partai Demokrat, sehingga apapun hasilnya DPC Partai Demokrat Kota Ternate akan mengusulkan Pergantian Antar Waktu (PAW) terhadap bersangkutan.
Ia mengatakan, DPC Partai Demokrat Ternate juga akan melaporkan yang bersangkutan ke DPP Partai Demokrat melalui DPD Demokrat Malut agar dilakukan PAW, walaupun masa jabatan tinggal beberapa bulan lagi.
Setelah mencopot Sehan Albaar dari jabatannya sebagai Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPRD, Abdullah menyatakan pihaknya dalam dekat akan mengusulkan pengganti Sehan Albaar sebagai Ketua Fraksi Partai Demokrat Kota Ternate.
Sementara itu, anggota DPRD Kota Ternate, Sehan Albaar ketika dikonfirmasi menyatakan kalau dirinya saat mengikuti sidang paripurna dalam keadaan mabuk dan memukul wartawan itu tidak benar, karena ketika sidang penyakit diabetes saya kambuh dan harus tertidur.
Pernyataan Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Kota Ternate tersebut disampaikan saat mengklarifikasi masalah tersebut ke rapat di DPC Partai Demokrat kota Ternate dan Badan Kehormatan DPRD Kota Ternate.
Ia mengatakan, ketika penyakit diabetes kambuh maka kondisi tubuh menjadi lelah, dan masih ketergantungan dengan suntikan insulin, sehingga dalam kondisi tersebut dirinya meminta sopirnya untuk memijat kakinya yang sakit.
Namun, dari kronologis kejadian tersebut pada Jumat pekan lalu, bermula saat wartawan media lokal mencoba mengambil gambar anggota DPRD Sehan Albaar di kantin DPRD yang saat itu Sehan tampak sedang mabuk akibat mengkonsumsi minuman keras.
Sehan Albaar tidak menerima dirinya diambil gambar oleh wartawan, sehingga mengejar wartawan dan kemudian memukulnya, namun dilerai sejumlah anggota DPRD lainnya.
Saat itu, Sehan sempat mengancam untuk tidak memberitakan peristiwa tersebut, tetapi korban tidak menggubrisnya dan tetap mengambil gambar, sehingga kembali mengambil gambar dan membuat Sehan semakin marah.