Sabtu 07 Dec 2013 10:26 WIB

Monas Jadi Ajang Kumpul Kerajaan se-Dunia

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Dewi Mardiani
Kawasan Monas di Jakarta
Foto: Antara/Wahyu Putro
Kawasan Monas di Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID, Area Monumen Nasional menjadi area kerajaan dan kesultanan pada 5-8 Desember 2013 lalu. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan bersama Forum Silaturahmi Keraton Nusantara (FSKN) menggelar festival spektakuler di akhir tahun 2013, yaitu Pagelaran Agung Keraton se-Dunia (World Royal Heritage Festival).

Gerbang besar berornamen stupa menyambut pengunjung yang datang ke area silang Monas. Beberapa tenda didirikan, panggung hiburan juga tribun penonton mendominasi area tersebut. Banyak kegiatan yang digelar di sana. Mulai dari pameran, workshop, pagelaran kesenian budaya hingga kirab budaya.

Masyarakat Jakarta mendapat gambaran tentang bagaimana kerajaan dan kesultanan yang masih ada di Indonesia. Tak hanya Indonesia, tapi juga di dunia. Kegiatan ini diikuti oleh 169 peserta Dalam Negeri yang terdiri dari Kerajaan, Kasunanan, Kasultanan, Penglisir, Pemangku Adat, dan lainnya dari seluruh Indonesia. Sementara peserta dari luar negeri tercatat 11 negara.

Dimulai dari sisi barat Monas, ada tenda kuliner nusantara dan tenda workshop. Tenda kuliner nusantara diisi oleh beragam masakan juga jajanan khas dari beberapa daerah, seperti Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Jawa Barat dan lainnya. Meskipun tenda cukup besar dengan meja peserta penjaja kuliner dan kursi meja makan, namun banyak daerah yang belum menyajikan masakan khasnya. Hanya sekitar 40 persen meja penjaja kuliner yang terisi pada Jumat (6/12).

Sementara tenda workshop diisi oleh beragam pelatihan dan penyampaian informasi juga praktek tentang banyak hal. Seperti pembuatan gamelan lengkap dengan penempaan besi dari bara api yang sangat panas di tempat workshop tersebut. Ada juga pengenalan keris, membatik juga pembuatan jamu tradisional. Selain itu ada juga workshop pembuatan wayang kulit.

Berlanjut ke sisi selatan Monas, ada panggung pagelaran dan tribun penonton. Pergelaran Budaya ini menampilkan kesenian dari 36 grup pagelaran peserta berbagai daerah. Pagelaran dimulai pukul 16.00 WIB setiap harinya. Banyak orang duduk-duduk di tribun dan ada juga yang memilih menyaksikan dari dekat panggung. Disamping panggung utama tersebut ada pameran kereta kencana. Sekitar 30 kereta kencana terparkir di tenda pameran tersebut.

Sementara sisi dalam Monas, tepatnya di dalam diorama terdapat pameran pusaka-pusaka keraton. Ada puluhan keris yang dipamerkan di sana. Ada juga stand-stand yang menampilkan batik khas, alat-alat yang digunakan dalam kerajaan seperti kotak perhiasan, dulang, tempat minum para penghuni istana juga banyak miniatur istana. Selain itu ada juga bentuk gamelan kesenian.

Tak hanya dalam negeri, ada juga stand dari kerajaan-kerajaan luar negeri seperti dari kerajaan Inggris, Brunei, Jepang, Norwegia ,dan lainnya yang menampilkan kilas keluarga kerajaan dan bentuk kerja samanya dengan Indonesia.

Yang menjadi gong kegiatan ini adalah Kirab Budaya yang dilaksanakan pada Ahad (8/12) mulai pukul 15.00 WIB. Kirab budaya memulai rutenya dari Monas sisi Timur Laut kemudia ke Jalan Medan Merdeka Utara – Jalan Medan Merdeka Barat – Medan Merdeka Selatan  dan  kembali ke Monas melalui pintu Tenggara disambut oleh gerbang stupa-stupa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement