REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menyatakan siap mengusung Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai calon presiden.
"“Kami siap mencapreskan Pak Ahok," ujar Wakil Ketua DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DKI Jakarta, Eddy Setiawan, Jumat (6/12).
Eddy optimistis idenya tersebut akan direspons positif oleh banyak pengurus, karena Ahok dan PKB sudah punya sejarah.
“Gus Dur sendiri sampai turun ke Belitung menjadi jurkam Pak Ahok waktu itu, jadi wajar saja kalau PKB mencapreskan Ahok," tutur Eddy.
Eddy menambahkan akan menyambut dengan terbuka jika Ahok akan bergabung dengan PKB. “Jadi kalau Pak Ahok mau gabung ke PKB, tentu kami akan sangat terbuka dan menyambut baik, tanpa embel-embel syarat ganti agama segala”.
Menurut Eddy, PKB adalah partai terbuka yang kelahirannya dibidani oleh Nahdlatul Ulama (NU). "Keterbukaan itu ditunjukkan dengan beragamnya latar belakang pengurus dan jumlah calon legislatif baik dari segi agama maupun suku,'' paparnya.
Eddy menuturkan, PKB juga secara rutin telah merayakan Hari Raya Imlek yang dapat dirayakan secara terbuka sejak Gus Dur menghapus Inpres Nomor 14 Tahun 1967 yang membatasi agama, kepercayaan dan adat istiadat orang Tionghoa.
''Para pendiri PKB telah menunjukkan dan menyatakan bahwa menjaga dan merawat keberagaman itu mutlak dan tidak bisa ditawar,'' cetus dia.
Sikap ini, kata dia, menjadi sikap PKB sebagai partai nasionalis religius, yang setiap tahun dapat merayakan Imlek, Natal dan lain-lain secara rutin dalam suasana persaudaraan.