REPUBLIKA.CO.ID, BANGKALAN -- Puluhan aktivis mahasiswa dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Jumat, terlibat bentrok dengan petugas pengamanan presiden di Bangkalan, Madura, Jawa Timur.
Bentrok antara mahasiswa dengan petugas itu terjadi, saat para mahasiswa ini berupaya menghadang rombongan presiden yang melintas di Kabupaten Bangkalan.
Petugas berupaya membubarkan aksi mahasiswa itu, namun para aktivis ini, tidak mau dibubarkan, bahkan berupaya merangsek maju dan hendak memblokir jalur lalu lintas yang hendak dilalui presiden.
Sikap mahasiswa yang tidak mau diatur ini, membuat petugas reaktif hingga akhirnya petugas memukul mundur mahasiswa. Seorang mahasiswa di antaranya dianggap provokator dan diamankan polisi.
"Aksi mahasiswa itu terpaksa kami bubarkan, karena kami tidak ingin kegiatan mereka bisa mengganggu kedatangan Presiden RI di Bangkalan ini," kata Kapolres Bangkalan AKBP Sulistijono.
Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyo memulai kunjungannya ke Pulau Garam Madura, sejak 4 Desember 2013. Sejak saat ini, sejumlah kegiatan unjuk rasa digelar oleh sebagian mahasiswa Madura, baik di Bangkalan, Pamekasan, maupun di Kabupaten Sumenep.
Hanya saja dari berbagai kegiatan unjuk rasa yang digelar mahasiswa itu semuanya dibubarkan, karena dinilai bisa mengganggu kedatangan kepala negara.
Dalam dua hari ini sebanyak 23 aktivis mahasiswa Madura yang berunjuk rasa ditangkap petugas keamanan, namun kini mereka telah dilepas.