REPUBLIKA.CO.ID, LANGKAT -- Pengungsi akibat erupsi gunung Sinabung yang ditampung di Balai Desa Telagah Kecamatan Sei Bingei, Langkat, Sumatera Utara, sudah mencapai 339 orang.
"Sudah 339 orang pengungsi yang ditampung di balai desa Telagah," kata petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Langkat, Selamet di Sei Bingei, Kamis (5/12).
Selamet berkata, pengungsi yang 339 orang itu terdiri dari laki-laki 171 orang dan perempuan 168 orang. Sementara dari 399 pengungsi yang ditampung di lokasi pengungsian terdapat anak balita ada 52 orang yang ikut orang tuanya mengungsi, sedangkan anak-anak 94 orang, dewasa 179 orang dan lansia 14 orang.
Ia menjelaskan ada lima desa dari kecamatan Naman Teran Kabupaten Tanah Karo yang sekarang mengungsi.
Mereka berasal dari desa Kebayekan 126 orang, Kuta Rakyat 196 orang, Sigarang-garang delapan orang, Kuta Gugung enam orang dan Kuta Embelin tiga orang.
"Hingga sekarang ini para pengungsi telah menjadi perhatian dari berbagai kalangan, terbukti banyaknya bantuan yang terus mengalir, untuk disalurkan kepada para pengungsi," katanya.
Bantuan yang datang berasal dari DPD Partai Golkar Langkat, Korpri Langkat, Nasdem Sumut, Dinas Pendidikan dan Pengajaran, Taman Siswa, PMI, Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser, maupun juga perorangan.
"Untuk makan pengungsi seminggu ke depan masih cukup," ujarnya, karena banyaknya bantuan yang diterima di posko pengungsia.
Menyangkut dengan penyakit yang diderita para pengungsi selama ini berupa demam, pilek, sakit perut, alergi, gatal-gatal, sakit gigi, batuk, terus mendapatkan perhatian pengobatan dari petugas kesehatan yang ditempatkan disana.
"Petugas kesehatan Langkat terus memperhatikan kesehatan para pengungsi, begitu ada yang sakit dan ingin berobat langsung ditangani untuk segera mendapatkan pertolongan," ungkap Selamet.