Kamis 05 Dec 2013 18:14 WIB

Parlemen WTO Sepakati Perdagangan Multilateral

Rep: Ahmad Baraas/ Red: Hazliansyah
 Menteri Luar Negeri RI Marty Natalegawa (kiri) menyambut kedatangan Menlu Brasil Luis Alberto Figueiredo (kanan)  disela-sela Konferensi Tingkat Menteri (KTM) WTO, Nusa Dua, Bali, Selasa (3/12)
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Menteri Luar Negeri RI Marty Natalegawa (kiri) menyambut kedatangan Menlu Brasil Luis Alberto Figueiredo (kanan) disela-sela Konferensi Tingkat Menteri (KTM) WTO, Nusa Dua, Bali, Selasa (3/12)

REPUBLIKA.CO.ID, KUTA -- Parlemen negara-negara WTO menyepakati penerapan perdagangan dengan sistem multilateral. Kesepakatan itu diambil dalam Konferensi Parlemen WTO (PCWTO) yang berlangsung di Kuta, Bali.

 

Pertemuan berlangsung sejak Senin (2/12) dan berakhir Kamis (5/12) petang. Seusai acara, delegasi Indonesia, Dr Surahman Hidayat MA dan Dr Nurhayati Ali Assegaf memberikan penjelasan mengenai kesimpulan-kesimpulan yang diambil dalam konferensi.

 

"Semua peserta konferensi menyepakati, bahwa di era global, perdagangan multilateral sulit dihindari,” kata Nurhayati.

 

Forum Parlemen itu merupakan tempat sharing, tempat memunculkan ide-ide, selain untuk melengkapi pertemuan tingkat menteri (KTM) WTO.

Selama ini WTO hanya menggelar pertemuan tingkat menteri, padahal pertemuan parlemen juga diperlukan untuk mendukung hasil pertemuan tingkat menteri.

 

"Karena semua keputusan yang menyangkut rakyat banyak, tidak cukup hanya dengan keputusan menteri, tetapi harus mendapat persetujuan DPR," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement